JAKARTA (jatengtoday.com) – Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Tak sedikit masyarakat yang mengalami stres akibat pandemi ini.
Pakar Pendampingan dan Dukungan Psikososial Kebencanaan, Dr Endang Mariani menjelaskan, stres yang dialami masing-masing orang tidak seragam. Setiap kasus memiliki kecenderungan yang berbeda.
Sehingga, katanya, penanganan yang dilakukan juga harus disesuaikan. “Butuh pendekatan personal, butuh pendampingan yang intensif,” ujar Endang dalam talkshow virtual bertajuk ‘Psychological Long Covid Syndrome: Atasi Stres Pasca Pandemi’ yang digelar Satgas Covid-19, Rabu (17/2/2021).
Endang yang juga Koordinator Program Psikologi Sub Bidang Medis, Bidang Koordinasi Relawan STPC-19 tersebut mengatakan, penanganan di awal menjadi kunci bagaimana seseorang bisa sehat.
“Tak hanya sembuh secara fisik tapi juga secara mental,” ungkapnya.
Hasil dari penanganan awal ini bisa diketahui tindakan lanjutannya, apakah yang bersangkutan harus ke psikolog klinis atau perlu medikasi ke psikiater.
Selain itu, diperlukan pihak lain untuk membantu membangkitkan potensi diri. Karena bagaimanapun, penyembuh utama adalah dirnya sendiri.
Secretary General – Asian Federation of Psychiatric Asociations, dr Nova Riyanti Yusuf mengungkapkan, berdasarkan penelitian, 20,3 persen penyintas Covid-19 pasca pulang dari rumah sakit mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).
PTSD atau gangguan stres pasca trauma merupakan kondisi kesehatan jiwa yang dipicu oleh peristiwa yang traumatis. Baik dengan mengalaminya maupun menyaksikannya. Termasuk stres akibat Covid-19.
Menurut dokter Nova, peristiwa traumatis akan berpengaruh terhadap kemampuan orang untuk memanajemen stres, termasuk kemampuan menghadapi masalah.
Dia menyarankan, minggu pertama pasien yang dirawat harus ada assesment kesehatan jiwa oleh psikiater atau psikolog.
Emosional support juga sangat dibutuhkan. Seperti di RSCM disediakan pojok sahabat dimana keluarga bisa berkomunikasi secara virtual dengan pasien. Di RS Wisma Atlet ada afirmasi positif yang diberikan setiap pagi dan malam. (*)
editor: ricky fitriyantoÂ