in

Penanganan Anemia Harus Lintas Sektoral

Bupati Demak Eisti'anah saat memberikan pengarahan soal penanganan anemia dan stunting lintas sektoral. (istimewa)

DEMAK (jatengtoday.com) – Generasi emas calon pemimpin bangsa di 2045 harus dipersiapkan sejak sekarang. Termasuk menyiapkan kualitas kesehatannya fisik, kemampuan sosial dan pendidikan mereka. Yang hanya bisa dilakukan melalui sinergitas lintas sektoral.

Pada rakor tim pembina dan tim pelaksana UKS/M dalam rangka pencegahan anemia pada anak sekolah dan remaja, Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan, perlunya membangun masyarakat sehat. Tak terkecuali upaya menjadikan generasi muda sehat baik cara berfikir dan fisik,  sehingga mampu melanjutkan perjuangan pemimpin saat ini.

Lebih lanjut bupati menyampaikan, minum tablet tambah darah (TTD) untuk mencegah anemia di kalangan anak muda sebagai langkah preventif. Ketika sejak dini anemia dapat dicegah, ke depan Insya’Allah akan terlahir generasi emas yang terhindar dari stunting.

“Sehubungan  itu mohon dukungan semua OPD terkait agar saling sinergi cegah stunting dan anemia. Karena meski anemiabdan stunting kaitannya kesehatan, Dinas Kesehatan tidak bisa kerja sendiri. Harus berkoordinasi bersama sehingga berhasil optimal,” kata bupati, beberapa waktu lalu.

Hadir pada acara yang berlangsung di Pendapa Satya Bhakti Praja itu Pj Sekda H Eko Pringgolaksito. Di samping tim pembina UKS/M, dinas kesehatan dalam hal ini para kepala puskesmas, serta pejabat terkait dari Dinas Pendidikan dan Kemenag.

Kabag Kesra Setda Demak Muhammad Muzayyin dalam laporannya menyampaikan, Rakor Tim Pembina dan Pelaksana UKS/M dalam rangka pencegahan anemia pada anak usia sekolah dan remaja di Kabupaten Demak tahun 2022. Mendasar UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Serta UU Nomor 23 tahun 1992 tentang pokok – pokok kesehatan, juga  Surat Keputusan Bersama Empat Menteri yakni Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri.

“Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pendidikan kesehatan, kemudian meningkatkan pelayanan kesehatan dan membina lingkungan sekolah sehat,” pungkasnya. (*)