in

Pemulihan Pariwisata Pasca Pandemi, Penguatan Pekerja Pariwisata Berdaya Saing Tinggi

Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (MRA-TPZ) dirancang untuk  memfasilitasi pergerakan tenaga kerja professional pariwisata antar anggota ASEAN.

Salah satu kegiatan pameran produk di ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang berlangsung di Yogyakarta pada 2–5 Februari 2023.

YOGYAKARTA (jatengtoday.com) – Pertemuan dalam kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang berlangsung di Yogyakarta pada 2–5 Februari 2023 di antaranya membahas tentang upaya pemulihan pariwisata dan rencana strategis pengembangan pariwisata pascapandemi di ASEAN.

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sestama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan salah satu upaya pemulihan pariwisata pascapandemi di antaranya penguatan pekerja pariwisata atau tourism professional yang berdaya saing tinggi.

“Sehingga bisa terserap tidak hanya di pasar ASEAN, tapi juga global,” katanya dalam acara The 57th ASEAN NTO’s Meeting, di Yogyakarta Marriot Hotel, Kamis (2/2/2023).

Di kawasan ASEAN telah dirancang konsep Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (MRA-TP) untuk memfasilitasi pergerakan tenaga kerja professional pariwisata antar anggota ASEAN.

“Apa yang kita lihat dalam waktu dekat adalah MRA-TP ini dapat memfasilitasi pergerakan profesional pariwisata,” katanya.

Lebih lanjut, kata Ni Wayan, selain untuk bertukar informasi mengenai best practice dalam pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi bagi para profesional pariwisata, juga dapat memberikan peluang kerja sama dan pengembangan kapasitas di seluruh negara anggota ASEAN.

“Keberadaan SDM pariwisata yang berkualitas akan berpengaruh terhadap kenyamanan wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata. Terlebih pascapandemi ini, pergerakan wisatawan sudah mulai meningkat,” ungkapnya.

BACA JUGA: ATF 2023, Event Pariwisata Terbesar di ASEAN Dihelat di Yogyakarta

Data terbaru World Tourism Barometer yang dikeluarkan oleh The World Tourism Organization (UNWTO) pada Januari 2023, menunjukkan di kawasan Asia Tenggara tercatat kurang lebih 34,4 juta kedatangan wisatawan.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya sekira 2,9 juta,” imbuhnya.

BACA JUGA: TRAVEX, Bursa Pariwisata yang Mempertemukan Pelaku Usaha Pariwisata Dunia

Dalam ASEAN NTO’s Meeting terdapat sejumlah hal yang menjadi agenda pembahasan. Mulai dari implementasi ASEAN Tourism Strategic Plan (ASTP) 2016-2025, Study to Develop a Framework on Sustainable Tourism Development in ASEAN Post- COVID 19 Era, ASEAN Tourism Marketing Strategy, hingga penyelenggaraan event seperti seminar investasi dan ASTA (ASEAN Sustainable Tourism Award) 2024. NTO (National Tourism Organization) adalah organisasi pariwisata nasional yang mewakili pemerintah di kawasan ASEAN.

Selain “The 57th ASEAN NTO’s Meeting” akan ada pertemuan lainnya seperti The 22nd ASEAN Plus Three (China, Japan, Korea) Minister’s Meeting, The 10th ASEAN Plus India Minister’s Meeting, dan The 2nd ASEAN Plus Russia Minister’s Meeting yang akan digelar di Yogyakarta Marriot Hotel, pada Sabtu (4/2/2023). (*)

Abdul Mughis