SEMARANG (jatengtoday.com) – Libur Hari Raya Idul Adha yang jatuh saat long weekend diperkirakan bakal dimanfaatkan untuk mudik ke kampung halaman. Terlebih bagi mereka yang tidak bisa pulang kampung saat libur Idul Fitri lalu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, Satriyo Hidayat menuturkan, segmentasi pemudik Idul Adha ini diprediksi lebih banyak menengah ke atas.
“Kemungkinan tahun ini, Idul Adha ini ada peningkatan tetapi segmennya menengah ke atas. Jadi yang baru mudik pada Idul Fitri kemarin baru sekitar 40 persen, itu yang mereka curi-curi. Bagi yang belum sempat pulang atau mudik itu kan yang paham banget tentang SIKM di Jabodetabek dan lain sebagainya. Sekarang ini ada waktu yang dia bisa ke Jateng tetapi juga tidak terlalu banyak,” paparnya, Kamis (30/7/2020).
Dijelaskan, titik yang menjadi perhatian dalam mengantisipasi kenaikan jumlah kendaraan tersebar di tempat strategis, seperti daerah wisata dan daerah rawan macet.
Misalnya di Sayung Demak ada tiga petugas Dishub yang ditugaskan bergantian. Kemudian di Simpang Hanoman Kota Semarang karena ada pengeprasan sudut kemiringan badan jalan ke arah kota.
“Kemudian ada di Brebes untuk antisipasi kemacetan. Begitu juga di Bawen, tepatnya simpang terminal Bawen, daerah Dieng, dan lainnya,” terangnya.
Ada sekitar tujuh titik yang menjadi perhatian. Tujuh titik tersebut termasuk daerah strategis seperti tempat wisata dan daerah rawan macet. Kesiapan itu juga dikoordinasikan dengan Polda Jateng yang saat ini menggelar operasi patuh hingga 2 Agustus 2020.
Sebelumnya, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengimbau agar warga Jateng tidak mudik saat liburan Idul Adha ini. Pihaknya pun menyiapkan langkah antisipasi terkait kemungkinan peningkatan warga mudik.
“Tidak usah mudik dulu deh, apalagi kemarin kan Jakarta merah lagi. Tapi kita sudah cek, kita sudah siapkan, prediksinya kurang lebih ada 20 persen kenaikan,” jelasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto