SEMARANG (jatengtoday.com) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memastikan pembangunan Sirkuit Mijen telah sesuai dengan perencanaan. Saat ini prosesnya telah memasuki tahap finishing.
Ia optimistis pembangunan tahap dua sirkuit bertaraf internasional tersebut selesai tepat waktu. “Diperkirakan dalam dua minggu ke depan bisa selesai. Yang dikerjakan ini tahap dua, masih ada pembangunan tribun dan paddock yang harus dikerjakan setelah ini,” kata Hendi sapaan akrabnya.
Dikatakannya, sirkuit ini sebetulnya sudah bisa digunakan untuk event Road Race. Hanya saja, penyelenggara disarankan untuk melengkapi dengan tribun knock down. Hendi berharap, tahun depan sudah mulai ada penyelenggara yang melirik Sirkuit Mijen sebagai salah satu tempat menggelar event bertaraf nasional dan internasional.
“Saya rasa tahun depan sudah akan banyak yang menggelar event di sini, sambil kami juga melakukan pengembangan dengan melengkapi berbagai fasilitas seperti tribun dan paddock,” ungkapnya.
Jika tribun dan paddock telah dibangun, dia memastikan akan lebih layak untuk digunakan. “Sembari dilengkapi, harapannya juga bisa mulai dimanfaatkan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, terlepas dari event Road Race, Hendi melihat Sirkuit Mijen memiliki potensi untuk digunakan sebagai tempat kegiatan konser musik bertaraf nasional maupun internasional di Kota Semarang. Sebab, sirkuit tersebut memiliki venue outdoor untuk menggelar konser besar. Di antaranya memiliki area luas yang dilapisi aspal.
“Panggung bisa didirikan di tengah sirkuit,
bakalan keren karena penontonnya bisa melihat dari semua sisi dan tidak becek. Kalau venuenya begini, harusnya yang konser di sini artisnya dari luar negeri,” katanya.
Terkait kegiatan pembangunan lain di Kota Semarang, Hendi meminta agar semuanya berjalan sesuai dengan perencanaan dan selesai tepat waktu. Proses pengerjaan juga harus taat regulasi. Dia memastikan, jika ada pembangunan yang tidak tepat dalam pengerjaannya, maka perusahaan rekanan selaku pelaksana akan langsung diblacklist. “Kalau nggak komitmen, tidak ada opsi lain, tidak selesai pasti blacklist,” tegasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto