Tri Wuryono
JAKARTA (jatengtoday.com) – Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto mengungkapkan pria yang tewas rumah toko (Ruko) Royal Gading Square diduga ditembak oleh pelaku sebanyak empat kali.
“Kami sudah menemukan empat buah selongsong peluru di tempat kejadian perkara (TKP) yang kemungkinan itu adalah selongsong dari senjata milik pelaku,” jelas Budhi di lokasi kejadian, Kamis (13/8/2020).
Polres Jakarta Utara bersama Dirkrimum Polda Metro Jaya terus melakukan olah TKP untuk menemukan motif penembakan orang tidak dikenal itu.
Selain menemukan empat selongsong peluru, polisi juga memastikan korban telah meninggal di tempat saat ditembak.
“Ditemukan luka di bagian belakang yakni di punggung dan kepala,” jelas Kapolres.
Polisi juga masih mendata apakah ada barang korban yang hilang atau tidak. Polisi menemukan telepon seluler (handphone) di lokasi kejadian yang diduga milik korban.
Enam Saksi
Budhi menambahkan pelaku penembakan di rumah toko (Ruko) Royal Gading Square hanya seorang diri. “Yang melakukan penembakan satu orang,” kata dia.
Kapolres mengungkapkan korban bernama Sugianto, seorang pekerja swasta di bidang pelayaran.
Polisi telah memeriksa sekitar enam saksi, di antaranya karyawan, pegawai hingga petugas keamanan di Ruko Royal Gading Square.
“Sesuai laporan sekuriti, tadi sempat mengejar pelaku, tapi pelaku sempat melompat keluar dan di depan sudah ditunggu sepeda motor,” kata Ketua RW 24, Kelurahan Pegangsaan Dua, Sukamto.
Proses Autopsi
Jenazah Sugianto tiba di Ruang Forensik RS Polri sekitar pukul 15.30 WIB menggunakan mobil ambulans dengan ditemani sejumlah kerabat.
Tim forensik sempat memberikan waktu luang bagi keluarga melihat langsung jenazah di ruang autopsi.
Keluarga enggan memberikan keterangan kepada awak media yang meliput karena masih merasa terguncang dengan kejadian tersebut.
Sugianto ditembak di Ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis sekitar pukul 12.00 WIB. Dari rekaman CCTV terlihat korban ditembak dari belakang. (ant)
editor : tri wuryono
