in

Peduli Ketahanan Pangan, PDI Perjuangan Genjot Gerakan Makanan Pendamping Beras

SEMARANG (jatengtoday.com) – Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno pernah berkata, “Pangan adalah pilar hidup matinya suatu bangsa. Sebab tanpa Ketahanan pangan, tak ada ketahanan nasional.” Kemudian dia mengatasi persoalan ketahanan pangan dengan mewujudkan ekonomi berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari).

Semangat Bung Karno terkait ketahanan pangan masih dipegang DPD PDI Perjuangan Jateng. Yakni dengan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan makanan pendamping beras.

Bahkan, PDI Perjuangan mengklaim menjadi satu-satunya partai yang menaruh perhatian dengan isu ketahanan pangan melalui budidaya bahan makanan pendamping beras. Apalagi, gerakan budidaya bahan pangan pendamping beras itu diamanatkan langsung oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri.

“PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap makanan pendamping beras, tidak hanya sebagai retorika politik, melainkan sebagai tindakan dan aksi nyata. Hal ini sejalan dengan visi Bu Mega, untuk meningkatkan kualitas hidupmasyarakat Indonesia,” kata Bendahara DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng Pramestuti, yang juga Walikota terpilih Kota Semarang kepada wartawan di Kantor DPD PDIP Jateng (Panti Marhaen), Kamis (23/1/2025).

PDI Perjuangan mulai santer mengampanyekan gerakan makanan pendamping beras, saat pandemi Covid-19 melanda. Megawati mengutip pernyataan Bung Karno yang mengatakan perut rakyat harus kenyang. Kalau lapar pikiran tidak jernih. Kalau mau perut rakyat kenyang maka apa yang dimakan. Oleh karena itulah pendamping beras harus diperkuat.

Megawati juga mendorong agar para kepala daerah menciptakan ketersediaan dan kedaulatan pangan, janganbergantung terus ke pemerintah pusat atau bergantung ke APBD. Megawati pun meminta kepala daerah dari PDIP jangan banyak berilusi, di awang-awang, tetapi harusmelakukannya.

Dijelaskan, ada 10 bahan pokok pengganti beras, yaknisingkong, jagung, pisang, sagu, ubi, hanjeli, porang, sorgum, sukun dan talas. Dari 10 jenis tanaman itu, sebagian besardapat dibudidayakan di wilayah Jateng.

Kontes Menanam Pohon 10 Bahan Pangan

Agar gerakan ini terus bergulir, DPD PDI Perjuangan Jateng menggelar Kontes Pendampingan Menanam Pohon 10 Bahan Pangan Pendamping Beras. Kontes ini juga dnjadi rangkaian merayakan HUT ke-52 PDI Perjuangan, sekaligus menjadi kado ulang tahun Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

“Peserta terdiri dari para anggota Fraksi PDIP di DPRD Jawa Tengan, DPRD kabupten/kota, para kepala daerah dan wakil kepala daerah serta para kepala daerah terpilih dan wakil kepala daerah terpilih dari PDI Perjuangan,” jelasnya.

Melalui gerakan itu, setiap anggota DPRD dan kepaladaerah kader PDI Perjuangan diwajibkan untuk mendampingi kelompok tani, menanam pohon bahan makanan pendamping beras dan mendorong peningkatan nilai ekonomi komoditipertanian.

Bahan pangan pendamping beras sebetulnya bernilai ekonomi tinggi, namun tergeser pola konsumsi beras yang sudah sangat mengakar di masyarakat.

”Perlu digaris bawahi, ini adalah pendamping beras, bukan pengganti beras,” tegas Agustina.

Nilai ekonomi singkong misalnya, dapat dilihat dari nilaiperdagangan singkong dan produk olahannya. Singkong juga dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti tepung, keripik, dan gaplek.

Pada 2023, nilai perdagangan bahan baku singkong di Indonesia mencapai Rp 20 triliun per tahun. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong terbesar di dunia. Selain itu, singkong kaya akan vitamin A, vitamin C, dan beta-karoten, bermanfat sebagai sumber energi yang rendah lemak dan bebas kolesterol, mampu tumbuh baik di lahan subur maupun marjinal, serta teknologi budidayanyasederhana.

“Satu batang pohon singkong dapat menghasilkan sekitar 7 kg singkong. Bisa dihitung, berapa besar volume produksiapabila ditanam dalam skala luas,” jelas Agustina.

Dia menambahkan, gerakan pendampingan menanampohon bahan pangan pendamping beras akan menjadi acara berkala yang dilaporkan setiap tahun pada hari ulang tahun Megawati.

“ini sebagai hadiah Istimewa dari para kader PDI Perjuangan kepada Ibu Mega yang pada 23 Januari 2025 berulang tahun ke-78,” kata Agustina. (*)