SOLO (jatengtoday.com) – Pasar Legi Solo yang baru saja diresmikan setelah selesai direvitalisasi didorong bisa menjadi pusat perekonomian kawasan Soloraya.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pemkot berkomitmen merawat dan memelihara Pasar Legi agar menjadi pasar induk yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana perdagangan yang aman, bersih, tertata dan tidak kumuh.
“Pasar Legi diharapkan juga mampu menjadi pendorong pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19,” katanya saat peresmian Pasar Legi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Ketua DPR Puan Maharani, Kamis (20/1/2022).
Baca Juga:Â Kementerian PUPR Rampungkan Rehabilitasi Tiga Pasar di Jawa Tengah
Ia mengatakan saat ini Pasar Legi yang terdiri dari tiga lantai menampung 306 pedagang kios, 2.190 los, dan ratusan pedagang oprokan. “Pasar Legi sudah mengalami berbagai revitalisasi sejak dibangun pada Pemerintahan Mangkunegara 1,” katanya.
Gibran juga berharap agar Pasar Legi bukan hanya sebagai pusat perekonomian lokal tetapi juga perekonomian Soloraya.
“Apalagi sudah menerapkan transaksi nontunai sehingga transaksi lebih efisien. Selanjutnya Pemkot Surakarta terus berkomitmen mempertahankan eksistensi di pasar-pasar di Solo ini dan revitalisasi terus dilakukan untuk mempertahankan daya tarik pasar tradisional,” kata dia.
Pada kesempatan tersebut, MenteriPUPR Basuki Hadimuljono mengatakan revitalisasi pasar tradisional menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Ini pasar ke-15 yang diresmikan oleh Ibu Ketua DPR (Puan Maharani),” ucapnya.
Ia mengatakan beberapa pasar lain yang sudah diresmikan di antaranya Pasar Johar Semarang dan Pasar Besar Ngawi.
“Ini Pasar Gede Klaten juga sedang diperbaiki. Di Jawa Tengah masih ada 14 lagi yang diperbaiki sesuai dengan Perpres, termasuk ada juga di Batu (Malang) dan Maluku. Semua program Presiden untuk revitalisasi,” kata Menteri PUPR. (ant)