in

Pakar Pendidikan Apresiasi Program SMKN Jateng

SEMARANG (jatengtoday.com) – Program Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Jawa Tengah yang diinisiasi Gubernur Ganjar Pranowo mendapat apresiasi dari sejumlah pakar pendidikan.

Pengamat pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Mungin Eddy Wibowo mengatakan, upaya Ganjar membuat program SMKN Jateng yang gratis bagi masyarakat miskin merupakan langkah yang tepat. Dengan program tersebut, ke depan tingkat kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah dipastikan akan lebih baik.

“Program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin di Jawa Tengah mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan bekal pendidikan itu, anak-anak ini nantinya akan mejadi mandiri dan mampu mengangkat ekonomi keluarganya menjadi lebih baik,” kata Mungin, Minggu (11/8/2019).

Pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan, lanjut Mungin, adalah solusi jangka panjang yang sangat bagus. Sebab, selain dapat memperbaiki ekonomi keluarganya, anak-anak miskin yang mendapatkan pendidikan juga akan mampu memberdayakan masyarakat miskin di sekitarnya.

“Apalagi ini SMK, jadi anak-anak miskin ini mendapatkan pendidikan sesuai keterampilan masing-masing. Lulusannya pasti memiliki keahlian khusus yang dapat dimaksimalkan untuk masyarakat luas,” tambahnya.

Lebih lanjut Mungin menambahkan, SMKN Jateng dapat menjadi percontohan nasional. Ke depan, ia berharap Pemprov Jateng menambah program sekolah tersebut menjadi lebih banyak.

“Bisa saja menggandeng pihak swasta untuk melakukan penambahan jumlah SMKN Jateng ini. Semakin banyak sekolah yang dibangun, maka akan semakin besar kesempatan masyarakat miskin Jateng yang mendapatkan pendidikan layak. Kalau mengandalkan APBD saja akan sulit, jadi kalau bisa bekerjasama dengan pihak swasta atau para filantropi,” pungkasnya.

Di lain sisi, Direktur Program Pascasarjana Universitas PGRI Semarang (Upgris), Ngasbun Egar mengatakan, SMKN Jateng merupakan wujud nyata mengentaskan kemiskinan.

“Dengan program ini, stigma orang miskin dilarang sekolah menjadi terhapuskan. Tidak boleh lagi ada anak putus sekolah hanya karena orang tuanya tidak mampu, program SMKN Jateng ini adalah jawabannya,” kata dia.

Wakil Sekertaris PGRI Jawa Tengah ini juga mengatakan, program SMKN Jateng telah berjalan sejak 2014 lalu dan hasilnya sudah dirasakan oleh masyarkat. Ia berharap, Pemprov Jateng menambah sekolah gratis tersebut semakin banyak.

“Selama ini kan baru ada tiga, di Semarang, Pati dan Purbalingga. Saya berharap jumlahnya ditambah agar semakin besar manfaatnya. Kalau bisa di seluruh eks karesidenan Jateng dibangunkan sekolah ini atau bahkan sampai ke kabupaten/kota,” pungkasnya. (lhr)

editor : ricky fitriyanto