in

Minim Jamban, Pengungsi di Lombok Banyak Terkena Diare dan Muntaber

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Kesehatan Jateng mengirimkan tim tenaga kesehatan untuk membantu pemulihan pengungsi gempa Lombok. Sebab, pada masa rehabilitasi seperti sekarang, faktor kesehatan pengungsi perlu diperhatikan.

Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo menjelaskan, memang ada sejumlah masalah kesehatan di tempat pengungsian. Masalah mengenai kesehatan lingkungan itu pun langsung diangkat menjadi prioritas sasaran pekerjaan.

“Disana minim jamban. Karena banyak rumah yang rusak, dan fasilitas jamban di pengungsian juga terbatas, jadi muncul masalah BAB sembarangan. Baik di sekitar kebun atau di sungai-sungai,” terangnya, Rabu (5/9/2018).

Akibat dari aktivitas BAB sembarangan di lokasi bencana, maka penyakit diare dan muntaber banyak diidap para pengungsi. Sehingga, pihaknya menerjunkan tim yang terdiri dari tenaga kesehatan lingkungan dan promosi kesehatan.

“Jadi, kami membantu tenaga kesehatan selama dua pekan. Nanti, akan diganti tim yang lain setelah dua pekan di Lombok. Satu tim itu ada 10 orang tenaga kesehatan, terdiri dari dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, analis, ahli kesehatan lingkungan dan promosi kesehatan,” paparnya.

Dijelaskan, selama dua pekan tim kesehatan akan membantu para relawan dan petugas lainnya di lokasi untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi para pengungsi. Karena rusaknya lingkungan, membuat persoalan kesehatan muncul dengan cepat. Salah satunya penyakit malaria.

“Karena lingkungan yang rusak, problem kesehatan lain ikut muncul. Salah satunya adalah penyakit malaria. Tapi disana obat-obatan tersedia dan bahan makanan masih mencukupi, hanya tenaga kesehatan yang kurang,” bebernya. (*)

editor : ricky fitriyanto