in

Mau Punya Follower Banyak dan Bisa Jualan? Berikut Tips dari Oki @anakdolan

SEMARANG (jatengtoday.com) – Oki Abrianto, pemilik akun Instagram @anakdolan menceritakan bagaimana cara mengelola media sosialnya sehingga kini followersnya mencapai 83,3 ribu. Ia membeberkan tips untuk memperbanyak followers dalam jangka waktu yang cukup singkat tanpa membeli.

Hal itu disampaikan Oki saat mengisi diskusi tentang fotografi dan media sosial dalam ajang Semarang Photo Festival 2019, yang berlangsung di DP Mall Semarang, Minggu (26/4/2019) malam.

Menurut Oki, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat branding media sosial masing-masing. Caranya dengan membuat konten-konten yang menarik dan unik untuk ditampilkan. Sehingga, orang yang melihat akan kagum dan tak bosan.

“Harus mempunyai karya yang menonjol dan beda dari orang lain. Ibarat kaya orang hidup yang lagi jalan, kalau jalannya ngelawan arus kan banyak yang lihat. Menonjol dulu untuk branding karyamu,” ujarnya.

Ada pun branding akun @anakdolan sendiri adalah travel photographer dan unexpected journey. “Konten-konten yang aku sajikan tentu beda. Karena aku dulu emang suka jalan-jalan, blusukan ke pedalaman-pedalaman. Sampai punya hastag #fotografimasukdesa,” imbuh Oki.

Jadi, katanya, ia sering mengajak anak-anak desa di pelosok negeri untuk belajar fotografi. Setelah itu, ia juga mengenalkannya dengan media sosial. “Mereka tak kenalin medsos, habis itu suruh follow aku juga. Jadi ujung-ujungnya ya ke situ juga,” celetuknya.

Langkah selanjutnya pasca membuat branding, kata Oki adalah mengenal trik-trik khusus dalam dunia media sosial. Ia mencontohkan dengan menyertakan hastag dalam memosting setiap karya. Dan hastag pun perlu dipilah, disamping disesuaikan juga dengan konten yang diunggah.

Selain itu, ada pula trik lain seperti mengakali akun orang dengan cara follow-unfollow. Artinya, memfollow sebanyak-banyaknya akun, kemudian setelah ada yang mengikuti ulang, kemudian di unfollow lagi.

“Misal kita udah punya konten menarik, kita mollow (mengikuti akun) orang lain, terus mereka kan bakalan lihat konten kita, kalau bagus maka tertarik dan ngefolback. Nah saat mereka tertidur, saat nggak sadar, lalu kita unfollow,” imbuhnya.

Namun, kata Oki, cara itu termasuk kurang terpuji. Karenanya ia tidak terlalu menyarankan untuk melakukan tips ini. Akun @anakdolan pernah melakukannya saat followernya masih sedikit. “Kalau sekarang sudah tidak perlu lagi. Meskipun beberapa akun ternama juga kadang masih menggunakan cara ini,” bebernya.

Oki melanjutkan, setelah punya branding, tahu trik, serta memiliki banyak followers, langkah selanjutnya adalah melakukan maintenance dan manajemen. Oki mengaku bisa keliling hampir ke seluruh provinsi di Indonesia, kebanyakan dengan mengandalkan penghasilan dari medsos yang dikelolanya.

Di Indonesia, katanya, hanya dua provinsi yang sama sekali belum pernah dikunjungi. Termasuk ke beberapa negara luar, seperti Thailand, India, Singapura, dan Hongkong pernah dia sambangi. Bahkan, pada September besok rencananya bakalan ke Nepal.

“Semua itu biayanya dari penghasilan medsos juga. Ada beberapa yang dari sponsor. Soalnya kadang aku nawarin juga, mau ke mana gitu, terus nanti ada yang kerjasama gitu,” ungkapnya.

Akun @anakdolan, kata Oki, dalam satu kali memosting konten di Instagram, khususnya untuk suatu brand tertentu, memasang tarif antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Sedangkan untuk story dihargai dengan Rp 1 juta per 5 story yang ditayangkan. (*)

editor : ricky fitriyanto