SEMARANG (jatengtoday.com) – Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Semarang (USM) menciptakan alat tes swab PCR portable Tiny Lab. Mereka adalah Endra Rahmawan, Muhammad Irsyadur Ramadhan, Riyan Bagas Firmansyah. Karya mereka ini berhasil meraih juara Krenova.
Endra Rahmawan menjelaskan cara kerja alat PCR Tiny Lab. Pertama, dia mengambil sampel tes dari spesimen, lalu dicampur sampel dari spesimen tersebut dengan reagen dalam mikrotube. Setelah itu dimasukkan sampel di mikrotube ke dalam centrifuge dengan waktu kurang lebih 45 detik sampai dengan 1 menit dengan kecepatan 2.500 rpm.
“Fungsi centrifuge ini untuk memisahkan partikel dengan kerapatan yang berbeda setelah itu masukan mikrotube ke dalam alat thermocycler. Di alat ini ada 3 tahapan,” terangnya, Selasa (28/9/2029).
Tahap pertama proses denaturasi atau pemisahan. Pada proses ini, suhu diatur antara 93-95° C. Tujuan tahap denaturasi ini untuk memisahkan rantaian tunggal hidrogen antar basa yang terdapat dalam pasangan untai DNA template.
Tahap kedua annealing atau penempelan. Pada proses ini, suhu didinginkan hingga 55°C. Tujuannya, agar ikatan ganda DNA template menjadi untai tunggal.
Kemduian tahap ketiga yaitu extension atau pemanjangan. Tahapan ini biasanya dilakukan berulang kali hingga 33 kali secara berurutan.
“Dari tahap 1-3 dan balik lagi ke tahap 1 dan membutuhkan waktu kisaran 1 menit tiap tahapan. Kalau dikalikan 33 kali maka dibutuhkan waktu sekitar 33 menit untuk proses thermocycler ini,” terangnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan USM, Supari mengapresiasi dan bersyukur atas prestasi yang diraih mahasiswanya tersebut.
“Kami sangat apresiasi atas prestasi ini, dan kami berharap bisa memacu dan mendorong mahasiswa lain untuk senantiasa berprestasi walaupun saat pandemi,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto