in

Los Dol, Denny Caknan Hangatkan Suasana Jazz di Atas Awan

Selain Danny Caknan, malam itu juga tampil beberapa musisi seperti Bima Sakti, Star and Rabbit, Saptu, Jagarta, Amorisa, dan Fourhband. 

Denny Caknan bersama Gubernur Ganjar Pranowo swasfoto bareng para penonton Jazz di Atas Awan, Jumat (2/9/2022)) malam, (istimewa)

BANJARNEGARA (jatengtoday.com) – Jazz di Atas Awan yang digelar Jumat (2/9/2022) malam berlangsung meriah.

Denny Caknan yang tampil malam itu mampu membawa para penonton joget bareng di suhu minus 6 derajat celcius.

Suasana berubah menghangat, seiring penonton yang mendekat ke arah panggung. Tak sedikit, mereka mengarahkan kamera ponsel ke panggung.

Jazz di Atas Awan merupakan rangkaian Dieng Culture Festival. Musisi asal Jawa Timur itu menyuguhkan sejumlah lagu andalannya.

Di antaranya Kartonyono Medot Janji, Satru, dan Mendung Tanpa Udan. Para penonton hanyut dalam lagu “ambyar” berbahasa Jawa.

Los Dol yang jadi tembang pemungkas Denny Caknan membawa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menaiki panggung dan berjoget bersama.

Ini adalah kali pertama DCF dilangsungkan secara luring sejak pandemi Covid-19 tahun-tahun sebelumnya. Tak heran, ribuan penonton memadati lokasi acara.

Selain Danny Caknan, malam itu juga tampil beberapa musisi seperti Bima Sakti, Star and Rabbit, Saptu, Jagarta, Amorisa, dan Fourhband. 

Bukan hanya pentas musik, DCF tahun ini dilaksanakan selama tiga hari. Juga akan menggelar acara tradisi cukur rambut gimbal, Sabtu (3/9/2022). Selain itu, ada kirab budaya, minum purwaceng bersama, penerbangan lampion dan lain sebagainya.

Ganjar, usai acara mengatakan bahwa gelaran DCf kali ini menjadi pengungkit pariwisata. Namun, bukan berarti lengah dalam mencegah pandemi Covid-19.

“Mudah-mudahan ini menjadi pengungkit pariwisata. Tapi sekali lagi saya sampaikan kita tidak sedang merayakan hari bebas pandemi, karena pandemi masih ada. Tapi pelan-pelan kita membangun kesadaran kesehatan kita. Vaksin mesti sadar, jaga kesehatan mesti sadar,” ujar Ganjar.

Dan, DCF sebagai bukti bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Malam itu, penonton datang dari berbagai daerah luar Jawa Tengah.

“Kita coba kita evaluasi bersama Pemkab dan panitia sebarapa besar event seperti ini bisa menggerakkan ekonomi,” tuturnya.

Return of the Light

Sementara Ketua Panitia DCF, Alif Fauzi menyampaikan bahwa kali ini pihaknya mengusung tema Return of the Light, karena digelar secara luring, setelag beberapa tahun hanya dilaksanakan daring.

“Alhamdulillah tahun ini bisa dilaksanakan secara luring karena kemarin-kemarin hanya daring,” paparnya.

Selain itu, di acara sakral yakni tradisi cukur rambut gimbal kali ini diikuti oleh sebanyak 15 anak.

“Ini termasuk yang terbanyak. Sebenarnya yang daftar lebih tapi kita sesuaikan,” imbuhnya.

Ia berharap DCF menjadi daya tarik sekaligus kebangkitan dunia wisata 0asca pandemi Covid-19.

“Acara ini juga disiarkan langsung di akun media sosial Pak Ganjar, sehingga mereka yang tahun ini menonton, bisa datang ke sini langsung tahun depan,” tandasnya. (*)

Ajie MH.