TIMIKA (jatengtoday.com) – Manajemen PT Freeport Indonesia melaporkan lima orang pekerja, di antaranya petugas keamanan internal perusahaan dan pekerja lain lantaran mencuri konsentrat di pabrik pengolahan biji tambang Mile 74, Tembagapura.
Kasat Reskrim Polres Mimika, Inspektur Polisi Satu Bertu Anwar, di Timika, Jumat (8/4/2022), mengatakan, kasus tersebut telah dilaporkan ke Polsek Tembagapura sejak 19 Februari dan kini dilimpahkan penanganannya ke Polres Mimika.
Adapun lima tersangka yang ditengarai melakukan pencurian konsentrat Freeport yaitu RS, DW, PKP, A, dan A. “Saat ini ada pelaku lain yang sedang kami selidiki. Kami masih terus menghitung berapa total kerugian yang dialami perusahaan,” kata Anwar.
Kasus ini terungkap setelah isteri salah seorang tersangka membuat posting-an di aplikasi media sosial ‘tiktok’ soal rumah, kendaraan, dan harta benda miliknya di salah satu kota di Pulau Jawa.
Rekan tersangka yang sama-sama bekerja sebagai karyawan di area PT Freeport Indonesia menyaksikan posting-an isteri tersangka dimaksud.
Namun yang bersangkutan merasa heran lantaran temannya memiliki kekayaan berlimpah, sedangkan mereka belum genap lima tahun bekerja bersama-sama di area tambang Freeport.
Video tiktok isteri salah satu tersangka itu kemudian viral ke mana-mana dan sampai di telinga manajemen PT Freeport Indonesia, yang kemudian menelusuri kebenaran unggahan isteri salah satu tersangka tersebut dengan mengecek transaksi elektronik para pihak terkait.
Anwar mengatakan, berdasarkan keterangan ke-5 tersangka saat diperiksa polisi, diketahui bahwa mereka memiliki peran masing-masing. Ada yang bertugas menjaga ruangan tempat penyimpanan konsentrat, yang lain bertugas mengambil konsentrat dan yang lain lagi membawa konsentrat tersebut untuk bisa dibawa keluar dari Tembagapura ke Timika.
“Mereka punya peran dan tugas masing-masing dan mereka mengakui semuanya itu,” kata dia.
Dari lima tersangka yang kini mendekam di sel tahanan Polres Mimika itu, dua orang diketahui merupakan karyawan PT Freeport Indonesia, sementara tiga orang lainnya merupakan karyawan perusahaan sub kontraktor.
Biasanya dalam 1 ton kandungan konsentrat PT Freeport Indonesia, terdapat sebanyak 22 persen tembaga, 2,5 gram emas, dan 40 gram perak. Sisanya adalah lumpur pasir atau besi dan lain sebagainya.
Dalam setahun, PT Freeport Indonesia mampu menghasilkan sebanyak 1,1 juta ton konsentrat yang dikirim dari pabrik pengolahan di mil 74 Tembagapura ke Pelabuhan Amamapare melalui pipa untuk selanjutnya dikapalkan ke Gresik, Jawa Timur, maupun diekspor ke luar negeri. (ant)