SEMARANG (jatengtoday.com) – Film horor terbaru Indonesia berjudul ‘Lampor: Keranda Terbang’ akan segera tayang di bioskop pada 31 Oktober besok. Film ini diadaptasi dari mitos di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Film ini garapan Guntur Soeharjanto, sutradara asal Temanggung yang ingin mengambarkan cerita Lampor yang selama ini hanya didengar dari mulut ke mulut.
Namun, lokasi film ‘Lampor: Keranda Terbang’ ini tak hanya di Temanggung saja, tapi juga di Yogyakarta dan Kendal.
Film tersebut menceritakan tentang keluarga Edwin (Dion Wiyoko) dan Netta (Adinia Wirasti) bersama dua anak mereka, Adam (Bimasena) dan Sekar (Angelia Livie), yang kembali ke kampung halaman Netta di Temanggung.
Sayangnya, kedatangan Netta disambut curiga dan dianggap pembawa musibah karena kampungnya sedang dilanda teror Lampor, setan pencabut nyawa yang membawa keranda terbang.
Edwin pun berusaha membela istrinya, tetapi skandal busuk dan kejadian mengerikan muncul menghantui.
Dari kejadian-kejadian yang terus menghampiri mereka, Edwin mulai curiga bahwa ada rahasia besar menyangkut Netta yang tidak pernah diketahuinya. Apalagi ketika nyawa anak-anak mereka turut terancam menjadi sasaran Lampor.
Pemeran utama film, Adinia Wirasti mengaku takjub saat awal-awal membaca naskah ceritanya. Apalagi ini merupakan film bergenre horor pertama yang diperankannya.
“Pertama baca ceritanya saya langsung antusias untuk bermain. Bagus pokoknya,” ucapnya saat konferensi pers di Harris Hotel Sentraland Semarang, Rabu (30/10/2019).
Pemeran utama lainnya, Dion Wiyoko, juga mengutarakan hal yang sama terkait keterlibatannya bermain di film tersebut.
Apalagi menurutnya, tempat syutingnya memberikan kesan tersendiri. “Bagus banget tempatnya, pemandangannya indah, nggak bosen njalani syuting sebulan lebih di situ,” tegas Dion.
Film dari rumah produksi Starvision ini juga menggandeng aktor-aktor lainnya, seperti Nova Eliza, Rendra Bagus Pamungkas, Annisa Hertami, Dian Sidik, Unique Priscilla, Mathias Muchus, Steffi Zamora, Arnold Leonard, Landung Simatupang, hingga Djenar Maesa Ayu. (*)
editor : ricky fitriyanto