in

Kota Terkecil di Jateng Ini Mampu Hasilkan Padi 12,64 Ton Per Hektare

MAGELANG (jatengtoday.com) – Petani padi sawah ubinan Kota Magelang mampu menghasillkan panen padi mencapai 12,64 ton per hektare dalam rangkaian program Sekolah Lapang Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT) 2019 yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) setempat. Hasil tersebut menjadi rekor tertinggi yang dicapai petani di wilayah terkecil di Jawa Tengah ini.
Kepala Disperpa Kota Magelang Eri Widyo Saptoko di Magelang mengatakan, sekitar 3-4 tahun lalu hasil panenan di lahan Kelurahan Tidar mencapai 10,8 ton per hektare. Ia menyebut rata-rata produksi padi petani pada musim yang sama, sekitar 7,5-8 ton GKP (Gabah Kering Panen) per hektare.
“Tahun ini ada peningkatan signifikan. Tahun ini, padi ditanam di lahan seluas 1.200 meter persegi,” ujar dia dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang, Jumat (22/11/2019).
Ia mengatakan Kota Magelang dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan seluas 18,117 kilometer persegi merupakan wilayah terkecil di Provinsi Jateng. Meskipun tidak cukup signifikan terhadap peningkatan produksi nasional, kota ini masih memiliki kontribusi dalam penyediaan pangan, khususnya beras.
Widyo menambahkan, sektor pertanian masih berkontribusi positif terhadap perekonomian di Kota Magelang. Sekitar 142,83 hektare lahan pertanian masih berbentuk sawah irigasi teknis yang potensial untuk pengembangan, khususnya tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, serta perikanan.
“Sasaran produksi padi sawah tahun ini adalah 2.359 ton GKP. Angka ini diperoleh dari target luas panen 397 hektare dengan rata-rata produktivitas lahan 5,947 ton GKP per hektare,” katanya.
Ia meminta petani memertahankan capaian hasil panen padi tersebut dengan menerapkan prinsip-prinsip SLPHT dalam budi daya tanaman sehat. Sejumlah keuntungan akan diperoleh petani, antara lain peningkatan kuantitas dan kualitas hasil panen padi, perbaikan daya dukung lingkungan sawah sekaligus pelestarian keseimbangan ekosistem, dan rantai makanan di persawahan.
Secara simbolis, petani setempat belum lama ini melakukan panen padi sekaligus menutup rangkaian SLPHT 2019 di Kelurahan Magelang.
Seorang pengurus Kelompok Tani Subur Makmur Kampung Tulung, Kelurahan Magelang, Sumadi, berterima kasih karena kelompoknya berkesempatan mengikuti program SLPHT tahun ini, termasuk dengan panenan yang baik.
Kegiatan itu, katanya, bermanfaat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani untuk mengelola hama dan penyakit secara ramah lingkungan, serta meminimalkan penggunaan pestisida kimia yang disinyalir memicu sejumlah penyakit kanker. (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono
 

Tri Wuryono