in

KONI Kota Semarang Dituntut Punya Standar Tinggi, Lebih dari Sekadar Juara Porprov

Pada Porprov Jateng XVI 2023 di Pati Raya, Kota Semarang menjadi yang terbaik dengan perolehan 186 medali emas, 138 perak dan 137 perunggu.

Pelantikan Pengurus KONI Kota Semarang masa bakti 2023-2027, Senin (1/4/2024). (foto: jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang dituntut terus meningkatkan standar kualitas pembinaan atlet. Juara umum Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) bukan lagi menjadi prioritas tertinggi, melainkan pembinaan atlet untuk naik level ke tingkat nasional maupun internasional.

Pengurus KONI Kota Semarang masa bakti 2023-2027 resmi dilantik oleh Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana, SH MH, Senin (1/4/2024). Hadir dalam pelantikan, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Komisi D DPRD Kota Semarang dan Forkopimda Kota Semarang.

“Alhamdulillah kita sudah melantik pengurus KONI Kota Semarang 2023-2027. Tantangan ke depan tentu saja bagaimana kita bisa mempertahankan juara umum Porprov Jateng 2026 yang akan diselenggarakan di Semarang Raya,” kata Ketua Umum KONI Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara.

Seperti diketahui, pada Porprov Jateng XVI 2023 di Pati Raya, Kota Semarang menjadi yang terbaik dengan perolehan 186 medali emas, 138 perak dan 137 perunggu.

“Kebetulan pada Porprov 2026, Kota Semarang menjadi salah satu tuan rumah. Minimal perolehan medali emas tidak mengalami penurunan, setidaknya sama atau meningkat,” tutur Arnaz.

Namun, Arnaz juga mengingatkan bahwa sasaran organisasi yang dipimpinnya lebih dari sekadar juara Porprov. Dia berharap Kota Semarang semakin banyak menyumbang atlet untuk Jawa Tengah maupun Indonesia.

“Kita harus terus naik level, bukan lagi hanya menjadi juara Porprov. Kami ingin lebih banyak atlet Semarang menjadi sumbangan untuk kontingen Jawa Tengah di event nasional maupun internasional,” tegasnya.

Untuk mencetak atlet-atlet berprestasi, Arnaz menambahkan, dibutuhkan sinergi dengan semua pihak, baik pemerintah maupun swasta.

“Di kepengurusan ini kami mengupayakan bagaimana kerja sama dengan pihak ketiga yang nantinya pihak ketiga ini akan bisa memberikan kontribusi atau masukan dan bantuan sehingga permasalahan kesejahteraan atlet dan pelatih bisa lebih kami pikirkan,” ujarnya.

“Sekali lagi saya sampaikan, profesionalisme merupakan harga mati dalam pengelolaan organisasi olah raga sehingga dari situ akan hadir sebuah prestasi. Untuk itu masing-masing cabor juga dituntut bisa meningkatkan perilaku administratif di organisasi,” tutur Arnaz.

Tata Kelola Keuangan

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) menyatakan, tekad kuat mendukung kontingen KONI Kota Semarang menuju Porprov 2026. Namun demikian, dia mengingatkan tata kelola keuangan harus benar-benar memenuhi kaidah yang harus dilakukan.

“Prestasi sudah pasti kita dapatkan namun jangan sampai tata kelola keuangannya keteteran agar prestasinya semakin paripurna,” tandas Hevearita.

Mbak Ita juga meminta KONI Kota Semarang untuk bisa mempertahankan Juara Umum dengan melakukan pembinaan atlet secara maksimal.

“Tentu di 2026 nanti daerah lain tidak tinggal diam. Karena mempertahankan itu lebih sulit dibandingkan kita mengejar juara, tapi dengan kolaborasi yang baik, kita bisa mempertahankan Juara Umum Porprov Jateng 2026,” pesan Mbak Ita. (*)