in

Kelompok Ini Gunakan Kearifan Lokal untuk Dongkrak Angka Pemilih

PEKALONGAN (jatengtoday.com) – Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) punya cara untuk mendongkrak angka pemilih pada Pilkada serentak 2020. Salah satunya dengan pendekatan kearifan lokal.

Ketua Forum KIM Kota Pekalongan, Zaenal Muhibbin menjelaskan, pihaknya memanfaatkan kegiatan kumpul warga, rembug warga, menggunakan pos kamling dan di rumah ibadah.

“Kami juga memanfaatkan media solat berjemaah, ngobrol-ngobrol di teras masjid, teman-teman KIM menyampaikan informasi yang telah diperoleh dari pihak terkait (tentang pemilihan). Sehingga secara natural, warga telah mendapatkan informasi yang up to date,” ujarnya, Sabtu (21/11/2020).

Dikatakan, aanggota KIM sudah dibekali dengan konsep akses, diskusi, implementasi, networking, diseminasi dan aspiratif (ADINDA). Dengan berbekal itu, KIM Pekalongan melakukan akses informasi dengan cara datang ke penyelenggara Pemilu. Termasuk ke dinas kesehatan untuk mencari informasi. Informasi tersebut kemudin disebarluaskan kepada masyarakat.

“Lalu kita menunggu respons masyarakat, dan dengan menggunakan pola perluasan networking, kita jalin komunikasi dengan berbagai kalangan. Kemudian kami melakukan diseminasi, menggunakan berbagai cara, kita bikin konten dengan bahasa sederhana, bikin pamflet informasi sederhana yang mudah diingat oleh masyarakat,” paparnya.

Sementara, Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pembina dari KIM menyampaikan bahwa kehadiran KIM merupakan salah satu bentuk dari keterlibatan Kominfo dalam membantu KPU mewujudkan target partisipasi pemilih 77,5 persen.

Kualitas Pemilih

Koordinator IK Hankam Ditjen IKP Kemkominfo, Dikdik Sadaka menjelaskan selain membantu memenuhi target partisipasi pemilih, pihaknya juga berupaya meningkatkan kualitas pemilih dengan cara mendorong masyarakat agar memilih dengan cerdas.

“Kita ingin agar masyarakat mendapatkan pemimpin yang terbaik, bagi negara, daerah dan bagi masyarakat. Untuk itu kita menggunakan berbagai media untuk menyampaikan narasi tersebut, lewat televisi, radio, media cetak, online, billboard, termasuk lewat peran KIM,” ujar Dikdik.

Keterlibatan media massa dalam Pemilihan juga sangat penting. Pemimpin Redaksi Batik TV Pekalongan Teguh Santosa menyampaikan peran media di Pekalongan menyiarkan program pemerintah terkait Pemilihan.

“Kami juga berusaha menampung aspirasi masyarakat dan menyiarkan tahapan-tahapan Pemilihan. Kita ikut menyiarkan debat publik secara langsung, sebagai bentuk partisipasi kita sebagai lembaga penyiaran,” paparnya.

Sementara di lain pihak, KPU menegaskan kembali aturan-aturan ketat protokol kesehatan selama tahapan Pemilihan, utamanya di masa kampanye yang tengah berlangsung.

“Peraturan  kita mengakomodir masukan masyarakat untuk Pemilihan di masa pandemi, salah satunya larangan berkampanye dengan kerumunan, pembatasan peserta kampanye maksimal 50 orang  dan harus menyediakan protokol Covid-19, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan,” ujar Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Abi Rizal. (*)

editor : tri wuryono