SEMARANG – Putra bungsu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kaesang Pangarep menunjukkan kreativitasnya membuat terobosan dalam bidang bisnis kuliner. Tidak main-main, ia berupaya melibatkan ribuan orang melalui aplikasi madhang.id yang dirancang sebagai pusat kuliner tradisional khas Semarang.
Aplikasi tersebut dibuat bekerjasama dengan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Gebrakan pertama, ia melibatkan ribuan ibu-ibu yang tergabung dalam Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kota Semarang.
“Awalnya, saya ditantang bapak bagaimana agar bisa memajukan UMKM. Tapi bapak tidak berikan (modal) apapun ke saya,” kata Kaesang saat peluncuran aplikasi madhang.id di aula Balai Kota Semarang, Senin sore (11/12/2017).
Aplikasi tersebut diharapkan menjadi pusat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner tradisional khas Kota Semarang.
Terutama kuliner tradisional atau makanan rumahan. “Saya tahu, sebetulnya makanan rumahan lebih digemari dari pada makanan dari luar negeri. Kami ingin orang Indonesia makan makanan Indonesia,” kata Kaesang.
Aplikasi ini nantinya bisa menampung apapun jenis kuliner di Kota Semarang. “Tidak hanya ibu-ibu PKK saja, tapi semua ibu rumah tangga bisa menjadi anggota,” katanya.
Pembuatan aplikasi melibatkan 10 mahasiswa Udinus. Maulana Bayu Samudra, dipercaya menjabat sebagai CEO. “Kalau kemarin membuat Sang Pisang, itu kan baru satu (produk). Kalau satu-satu (hanya pisang saja) gitu kapan selesainya,” katanya.
Kaesang mangakui, ini masih tahap merintis. Tentu tidak mudah karena semuanya dimulai dari nol. Mencari tenant, memberi pelatihan, hingga menyeleksi. Tetapi ia menganggap ini menjadi tantangan untuk dipecahkan. “Kesulitannya mengajak bergabung, tapi akan terus kita genjot,” katanya.
CEO madhang.id Maulana Bayu Samudra mengatakan pelanggan bisa memilih kuliner sesuai dengan kategori yang disediakan. “Apabila pelanggan sudah memesan, kemudian akan ada yang memberi tahu bila pesanan sudah jadi. Pelanggan bisa makan di tenant, atau rumah warga, tetapi juga bisa diantar. Pembayaran bisa dilakukan cash ataupun melalui aplikasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengatakan, aplikasi madhang.id ini menjadi inovasi yang akan bermanfaat. Terutama memberikan tambahan pendapatan bagi ibu-ibu rumah tangga. “Tidak hanya ibu-ibu PKK. Tapi semua ibu rumah tangga bisa menjadi anggota. Nanti ibu-ibu tinggal mengupload makanan ke aplikasi. Lalu dipasarkan oleh manajemen melalui aplikasi tersebut. Aplikasinya juga mudah,” katanya.
Dia berharap, adanya aplikasi madhang.id tersebut bisa mengangkat kuliner berbasis rumahan yang dimotori ibu-ibu rumah tangga. Tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang. “Ibu-ibu bisa turut membangkitkan ekonomi keluarga,” katanya. (Abdul Mughis)
Editor: Ismu Puruhito