in

Jateng Juga Perlu Waspada Bencana

SEMARANG (jatengtoday.com) – Setelah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), giliran Palu, dan Donggala, Sulawesi Tengah yang diterpa bencana alam. Belakangan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memrediksi bakal ada gempa yang berpotensi tsunami yang terjadi di bagian selatan Jateng.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, sebagian besar wilayah Jateng memang sudah langganan bencana alam. Tahun lalu, tercatat ada 2.463 kejadian. Puting beliung 490 kali, banjir 270 kali, kebakaran 600 kali, erupsi gunung berapi 1 kali, gempa bumi 11 kali, dan tanah longsor 1.091 kali.

Menanggapi fenomena itu, Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman, meminta Pemprov Jateng segera melakukan langkah antisipasi. “Memang bencana tidak bisa dihindari tapi bisa diantisipasi untuk meminimalisir kerugian dan korban jiwa,” ucapnya, Rabu (3/10/2018).

Menurutnya, edukasi bencana pada masyarakat harus terus dilakukan. “Kejadian di NTB dan Sulawesi harus menjadi peringatan dini bagi Jateng,” imbuhnya.

Edukasi harus menyeluruh, mulai dari antisipasi bencana, saat kejadian bencana dan paskabencana. Edukasi itu bisa lewat peningkatan kewaspadaan masyarakat terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana. Seperti tinggal di wilayah lereng perbukitan atau sungai maupun tepi pantai.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga meminta agar early warning system (EWS) dipasang di titik-titik rawan bencana. Petugas juga perlu memastikan EWS berfungsi seperti yang seharusnya. Pasalnya, sudah sering kejadian, EWS dirusak atau diambil orang. Praktis, ketika terjadi bencana tak ada peringatan yang muncul dari EWS karena telah rusak.

Sukirman juga meminta pemerintah untuk melihat kembali rencana tata ruang. Jangan sampai ada wilayah yang memang berbahaya atau menjadi lahan hijau diperuntukkan hal lainnya. Lahan-lahan di lereng perbukitan sebisa mungkin tidak dijadikan lahan pertanian.

“Sebaliknya, mesti dilindungi dengan ditanami tumbuhan yang memiliki akar kuat untuk menahan air tanah dan jangan sampai terjadi longsor,” tegasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto