JAKARTA (jatengtoday.com) – Vitamin C tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena bisa berisiko menimbulkan penyakit batu ginjal.
“Vitamin C berdasarkan beberapa data, dinyatakan kalau konsumsi terlalu banyak akan berisiko batu ginjal. Maka jangan dikonsumsi secara berlebihan,” kata Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi dikutip dari siaran pers pada Jumat (22/4/2022).
Itu sebabnya vitamin C harus dikonsumsi sesuai aturan pakai atau dosis yang tercantum di kemasan produk.
“Vitamin C adalah salah satu vitamin yang larut dalam air, artinya akan diabsorbsi dalam tubuh kita, dan kalau sisa akan dibuang. Tapi ada vitamin C terbaru, dengan tambahan asam askorbat, bioflavonoid, dan asam lemak,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan tidak semua vitamin C yang terserap dalam tubuh akan dibuang melalui urin. Maka konsumsi vitamin C tidak perlu terus-menerus.
“Tubuh kita kan kebanyakan selnya ada lemaknya. Jadi sesuatu kalau ada fat-nya akan terserap dan diikat oleh lemaknya. Kalau vitamin C ini, karena tertahan dalam tubuh kita, maka tidak perlu khawatir, selanjutnya enggak perlu langsung minum lagi dan lagi,” kata dia.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) merilis produk vitamin C yang memiliki kandungan asam askorbat, bioflavonoid, dan asam lemak: H2 Pureway C Plus.
Brand Manager H2 Health and Happiness, Henrietta Chrissel mengatakan H2 Pureway C Plus merupakan kombinasi antara Pureway C, vitamin D3, zinc, vitamin E, dan selenium.
“Fungsi selenium itu sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas, menurunkan risiko terkena infeksi. Jadi keseluruhan komsosisinya bekerja sama untuk menjaga daya tahan tubuh secara optimal,” kata Henrietta.
H2 Pureway C Plus baik dikonsumsi selama puasa, yakni setelah sahur, untuk memperkuat daya tahan tubuh menjalankan satu hari tanpa makan. Vitamin C ini juga aman dikonsumsi oleh masyarakat yang menderita gangguan lambung. Bahkan, untuk pasien GERD (gastroesophageal reflux disease). (ant)