in

Ingin Akses dan Ruang yang Sama, Penyandang Disabilitas Berikrar Tak Mau Dikasihani

SEMARANG (jatengtoday.com) – Penyandang disabilitas Jateng mengeluarkan tiga ikrar di peringatan Hari Disabilitas Internasional di Gedung Wanita Semarang, Rabu (11/12/2019).

Ikrar tersebut menyatakan kesetiaan pada NKRI dan Pancasila, kesetiaan kepada pemerintah, dan berikrar tidak membutuhkan belas kasihan dari siapapun.

“Yang kami inginkan adalah akses dan ruang yang sama,” kata petugas pembaca ikrar dari atas kursi roda di hadapan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Mempertegas keinginan mereka yang tidak ingin dikasihani, seluruh acara peringatan Hari Disabilitas Internasional mereka kelola sendiri. Sebanyak 500 penyandang disabilitas dari seluruh Jateng bahu membahu menata dan mengelola keberlangsungan acara itu.

Dari mengatur rundown acara, menampilkan pertunjukan kesenian hingga pameran kerajinan. Ganjar yang memberi sambutan usai pembacaan ikrar tersebut bahkan langsung memuji kemandirian mereka.

“Mereka tidak perlu dikasihani tapi diberi akses. Benar apa yang mereka katakan. Kalau mereka melakukan aktivitas sendiri mengelola sendiri kan menarik,” katanya.

Bahkan dia mengagumi penampilan Perca Voice, grup band tuna netra dari Sahabat Mata Semarang yang juga turut menjadi pengisi acara.

Tidak mau kalah dengan Perca Voice, penyandang tunarungu dari Magelang menampilkan pertunjukan Tari Soreng. Meski tidak mendengar, gerakan mereka sangat padu dengan gamelan yang mengiringi. Menurut Ganjar sudah semestinya paradigma mengenai disabilitas diubah. (kom)

 

editor : ricky fitriyanto

Ajie MH.