SEMARANG – Cabai merah dan bawang merah menjadi perhatian Pemprov Jateng. Sebab, harga dua komoditas bahan pokok itu tidak kunjung turun. Jika dibiarkan, kebeutuhan masyarakat sulit dipenuhi, apalagi menjelang Natal dan tahun baru.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menjelaskan, ada dua komoditas pangan yang juga memeroleh perhatian pemerintah saat ini, selain beras. Cabai merah yang harganya juga merangkak naik dan bawang merah yang harganya turun beberapa waktu terakhir.
Orang nomor satu di Jateng ini meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) segera menyusun analisis tentang alasan dibalik fluktuasi dua komoditas pangan tersebut dan segera memublikasikan kepada publik.
“Dua komoditas sekarang yang kita pantau betul-betul adalah kenaikan (harga) cabai merah yang lumayan tinggi dan turunnya (harga) bawang merah. Respon apa yang secepat mungkin bisa kita berikan? Segera buat analisis dan publikasikan, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan kondisi ini. Sehingga ada edukasi kepada masyarakat,” jelasnya, Rabu (13/12/2017).
Mantan anggota DPR RI itu mengapresiasi kinerja TPID yang melakukan respon cepat ketika terjadi fluktuasi harga komoditas pangan. Operasi pasar dan gerakan stabilisasi pangan yang dilakukan oleh TPID bisa meminimalisasi praktik tengkulak.
“Semua tim (TPID) turun jadi satu untuk melakukan gerakan ini. Harapan kita nanti inflasi bisa terjaga. Kalau ada spekulan sekarang kita dorong dengan operasi ini agar masyarakat membeli langsung. Sehingga spekulan akan turun,” harap Ganjar.
Wakil Ketua TPID Jateng, Hamid Ponco Wibowo menerangkan, harga bawang merah beberapa waktu terakhir turun karena masuk musim hujan. “Biasanya saat musim hujan itu harga panen bawang merah turun karena bawang merahnya basah. Saya coba bicara dengan dinas pertanian dan Bulog untuk solusinya,” pungkas Kepala Bank Indonesia Kanwil Jateng ini. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito