in ,

Hanya Telur Ayam yang Harganya Tinggi

SEMARANG – Menghadapi Natal dan tahun baru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng rutin menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar. Mulai dari pasar modern, pasar tradisional, ritel, hingga grosir. Sidak itu untuk memastikan tidak ada harga bahan pokok yang melonjak.

ADA Setiabudi Semarang menjadi salah satu sampling. Tim yang digerakkan Kepala Disperindag Jateng, Arif Sambodo melakukan sidak di swalayan di bilangan Srondol Banyumanik, Senin (18/12/2017). Di sana, mereka mengecek seluruh bahan pokok yang ditampilkan di sana. Mulai dari beras, telur, sayur, buah, minyak, gula, hingga parsel.

Sidak yang dilakukan sekira satu jam itu tidak menemukan adanya kenaikan harga. Meski ada harga yang naik, tapi masih tergolong wajar. Yakni telur ayam yang mencapai Rp 22.500 per kilogram. “Tapi itu masih wajar. Menjelang Natal dan tahun baru biasanya harga cenderung naik meski tidak setinggi saat Lebaran,” paparnya.

Harga bawang merah yang belakangan naik cukup derastis, lanjutnya, sudah mulai stabil. Bahkan cenderung turun. Saat ini berkisar antara Rp 18 ribu-Rp 20 ribu per kilogram. Begitu juga dengan bawang putih.

Arif memastikan ketersediaan stok bahan pokok yang masih aman hingga Februari 2018 mendatang. Sudah banyak upaya yang dilakukan untuk mengamankan stok dan stabilitas harga menjelang Natal dan tahun baru. Seperti menggelar pasar murah di kabuapaten/kota di seluruh Jateng, operasi pasar dengan Bulog, hingga cek ke pasar tradisional dengan TPID dan Kapolda Jateng.

“Dalam waktu dekat ini, juga ada operasi lilin dengan Pandam dan Kapolda. Semua ini untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Sekaligus mengedukasi bahwa setiap menjelang hari raya keagamaan, masyarakat jangan panic buying. Percaya stok tersedia banyak. Perkara harga memang ada naik turun tapi masih relatif terkendali,” jelasnya.

Arif meyakinkan lewat angka inflasi di Jateng. Sejak Oktober hingga akhir November kemarin, inflasi di Jateng hanya 0,29 persen saja. Lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 0,30 persen. “Artinya, harga kebutuhan bahan pokok di Jateng relatif terkendali. Jadi tidak perlu cemas,” tegasnya. (ajie mh)

Editor: Ismu Puruhito