in

Hadapi Ramadan dan Mudik Lebaran, Begini Persiapan Pemprov Jateng

Selain skenario antisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas, juga disiapkan skenario menghadapi mudik.

Ilustrasi. Warga yang hendak mudik bersiap menaiki bus di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). (antara foto/fakhri hermansyah)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta jajarannya untuk menyiapkan skenario menghadapi Ramadan dan Lebaran 2022.

Selain skenario antisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas, juga disiapkan skenario menghadapi mudik.

“Satu, tentu Covid masih ada maka kita mintakan sebentar lagi bulan puasa yuk kita jaga prokes, yang solat tarawih boleh tapi prokesnya dijaga, takmir dan panitia ramadan agar menyiapkan,” katanya, Selasa (29/3/2022).

Dia meminta masyarakat untuk menahan diri melaksanakan Buka Puasa Bersama. Tujuannya, agar pelaksanaan ibadah bersama tetap lancar dengan prokes yang diterapkan.

“Buka bersamanya nggak usah dulu jadi ibadah bersamanya bisa berjalan dengan baik prokesnya terjaga,” ujarnya.

Selain itu, Ganjar menyebut Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 900ribu kendaraan yang masuk ke Jateng. Artinya, jutaan orang akan masuk saat lebaran 2022.

“Maka kita mesti menyiapkan seperti skenario sebelumnya, tapi lagi-lagi soal prokes mesti kita siapkan,” katanya.

Sementara terkait harga bahan pokok yang fluktuatif, Ganjar menegaskan pihaknya terus memantau. Beberapa komoditas harganya masih terkendali.

Dia pun terus berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian terkait harga minyak curah agar proses penyaluran dipermudah dan dipercepat.

“Kalau yang Rp 23.000 dan bermerek kan sudah banyak, saya kira udah banjir lah itu ya. Tapi yang masyarakat kecil yang bisnis dan ukm butuh minyak harga murah, saya kira yang Rp 14.000 itu mesti diselesaikan. Kemarin saya sudah bicara dengan pak menteri sih,” ujarnya.

Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik

Ganjar mengaku mendukung penerapan syarat vaksin booster untuk pelaku perjalanan saat mudik lebaran 2022.

Selain mendukung percepatan vaksinasi booster, Ganjar menganggap hal itu bagus untuk keamanan.

“Kemarin diterapkan di jakarta itu ternyata ngantri, saya baca beritanya dan itu ada baiknya juga karena itu mendorong (percepatan),” terangnya.

Apalagi dengan kebijakan tersebut, lanjut Ganjar, masyarakat umum bisa mendapatkan vaksin booster. Sehingga tak perlu mengantre lebih lama lagi.

“Kalau pemerintah sudah membuka bahwa vaksin booster bisa dipakai untuk siapapun tidak ngantri urutan dari lansianya dulu tapi siapa boleh,” ujarnya.

Ganjar meyakini, masyarakat saat ini juga lebih banyak yang memiliki kesadaran untuk lebih sehat dengan vaksinasi. Maka, syarat vaksin booster untuk pemudik sangat bagus.

“Dugaan saya akan banyak orang mau. Karena mereka yang punya kesadaran tinggi untuk sehat udah banyak dan itu cara bagus menurut saya biar lebih aman,” tandasnya. (*)

Ajie MH.