KENDAL (jatengtoday.com) – PT Godrej Consumer Products Indonesia (GCPI), bagian dari konglomerasi global Godrej Industries Group, resmi memulai pembangunan pabrik barunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Investasi strategis ini menandai tonggak penting bagi ekspansi Godrej di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG), sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai basis manufaktur utama perusahaan di Asia Tenggara.
Pabrik baru tersebut dirancang untuk memproduksi merek-merek unggulan GCPI seperti HIT, Stella, dan Mitu, yang selama ini menjadi pemain utama di pasar kebutuhan rumah tangga dan personal care. Dengan kapasitas yang lebih besar, fasilitas ini tidak hanya akan memperkuat pasokan domestik tetapi juga membuka peluang penetrasi ke pasar ekspor kawasan.
CEO GCPI, Rajesh Sethuraman, menyebut Jawa Tengah memiliki nilai strategis dalam jaringan bisnis global Godrej. “Indonesia, khususnya Jawa Tengah, memiliki peran penting dalam pertumbuhan bisnis kami. Kehadiran pabrik di Kendal diharapkan memberi dampak nyata bagi ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, sekaligus memperkuat rantai pasok regional dengan standar produksi berkelanjutan,” ungkap Rajesh.
Sejak mengakuisisi PT Megasari Makmur pada 2010, Godrej telah membangun portofolio bisnis yang solid di Indonesia dengan fasilitas produksi di Bogor dan Bekasi. Saat ini, produk GCPI digunakan oleh 1 dari 4 rumah tangga di Indonesia setiap harinya. Dengan pasar domestik yang besar dan potensi ekspor yang terbuka lebar, pembangunan pabrik Kendal diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan jangka panjang.
KEK Kendal Jadi Magnet Investasi Global
Ekspansi GCPI juga mempertegas posisi KEK Kendal sebagai salah satu kawasan industri kompetitif di Indonesia. Juliani Kusumaningrum, Executive Director KEK Kendal, menegaskan bahwa investasi ini semakin memperkuat daya saing Kendal di mata investor global.
“Kehadiran GCPI memperkaya ekosistem industri di kawasan ini, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Hal ini membuktikan KEK Kendal mampu menjadi hub manufaktur modern dan berdaya saing internasional,” jelasnya.
Indonesia sendiri menjadi pasar FMCG yang sangat atraktif, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat. Produk kebutuhan rumah tangga seperti insektisida, wewangian, hingga perawatan bayi menjadi kategori yang permintaannya relatif stabil.
Dengan pabrik baru di Kendal, GCPI berupaya meningkatkan efisiensi distribusi, memperkuat rantai pasok, sekaligus memperluas akses ke pasar regional. Strategi ini sejalan dengan tren global di mana produsen FMCG membangun basis manufaktur dekat dengan pasar utama untuk menekan biaya logistik, mempercepat time-to-market, dan memastikan ketahanan pasokan. (*)
