SEMARANG (jatengtoday.com) – Hari ini terdapat fenomena alam Gerhana Matahari Cincin yang bisa diamati di beberapa wilayah di Indonesia. Di Kota Semarang sendiri hanya dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Parsial (sebagian) saja.
“Di Semarang terlihat 68 persen piringan matahari tertutupi bulan,” jelas anggota Himpunan Astronomi Amatir Semarang (HAAS) Dwi Lestari saat melakukan pengamatan di Lapangan Simpang Lima, Kamis (26/12/2019).
Dia menjelaskan, awal fase parsial terjadi pukul 10.55, puncak gerhana terjadi pada 12.45, serta akhir fase parsial pukul 14.29.
Pengamatan yang dilakukan komunitasnya menggunakan teleskop Refractor 90 mm dan Refractor 60 mm. Selain itu pihaknya juga menyediakan kacamata khusus untuk mengamati gerhana, yang bisa dibeli oleh pengunjung yang berminat.
Dia mengaku senang karena antusiasme masyarakat ternyata cukup tinggi. “Tadi banyak yang lihat, dari yang muda sampai orang tua pada ngumpul,” jelas Dwi.
Menurutnya, HAAS sengaja memilih Lapangan Simpang Lima untuk lokasi pengamatan supaya mudah dijangkau masyarakat. “Kami memang mengajak masyarakat untuk gabung, semua boleh ikut,” imbuhnya.
Dari segi tujuan, kata Dwi, pantauan gerhana memang sebagai media edukasi masyarakat. “Visi kita mempopulerkan ilmu astronomi. Kita di sini juga memberi tahu bagaimana cara mengamati gerhana yang benar,” tandasnya.
Sementara itu, anggota HAAS Aziz Fajar menambahkan, pihaknya memang kerap melakukan pengamatan jika terjadi fenomena astronomi di Semarang. Jadi tak hanya fenomena gerhana matahari saja.
“Kalau ada fenomena lain seperti gerhana bulan, hujan meteor kita biasanya juga melakukan pengamatan,” pungkasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto