in

Genjot Wisatawan, Museum Patiayam Kudus bakal Direnovasi

KUDUS (jatengtoday.com) – Ruang pamer koleksi benda purbakala di Museum Patiayam bakal ditata ulang. Penataan tersebut diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari berbagai daerah.
Kasi Sejarah, Permuseuman dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus RR. Lilik Ngesti W mengatakan, sempitnya ruang pamer di Museum Patiayam memang menjadi salah satu kendala untuk memamerkan semua koleksi.
“Makanya, kami mencoba melakukan desain ulang ruang pamer tersebut. Langkah ini juga merupakan upaya kami untuk menambah daya tarik museum,” kata Lilik, Senin (4/11/2019).
Diakui, banyak pengunjung yang menyayangkan sempitnya ruang pamer sehingga direspons dengan melakukan desain ulang dengan memanfaatkan ruang yang terbatas tersebut. “Dengan adanya perbaikan ruang pamer, diharapkan pengunjung lebih nyaman,” ujarnya.
Menurut Lilik, Museum Patiayam sangat potensial untuk dikembangkan. Di tempat ini terdapat puluhan ribu temuan fosil purba, namun terbatasnya tempat sehingga tidak bisa dipamerkan seluruhnya.
Berdasarkan data dari Museum Patiayam, jumlah fosil yang ditemukan di Situs Patiayam mencapai ribuan yang mayoritas merupakan hasil temuan warga.
Adapun koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak). Ada pula Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya) serta kapak genggam atau “chopper”.
Untuk halaman yang cukup luas, rencananya akan dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan mulai dari eskavasi dan rekonstruksi dengan sasaran anak sekolah.
“Setidaknya, bisa menjadi pembelajaran bagi pelajar bahwa fosil yang ditampilkan selama ini berasal dari dalam tanah yang terkubur lama, kemudian dilakukan penggalian dan pengangkatan, kemudian ada proses lanjutan hingga bisa dipajang untuk diperlihatkan kepada masyarakat,” tandas Lilik . (*)
Sumber : ant
Editor : Tri Wuryono