in

Gencarkan Cinta Lingkungan Hidup, SMPN 1 Wonosalam Usung Buah Sawo dalam Karnaval

Replika buah sawo karya SMPN 1 Wonosalam diusung mobil pikap dalam karnaval Kemerdekaan RI. (istimewa)

DEMAK (jatengtoday.com) – Gerakan cinta lingkungan hidup disuarakan oleh berbagai pihak. Termasuk kalangan pendidikan. Saat karnaval Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 misalnya, SMPN 1 Wonosalam mengkampanyekan betapa pentingnya menjaga lingkungan agar tetap terjaga dengan baik, Sabtu (17/10/2022).

Dalam karnaval tersebut, SMPN 1 Wonosalam membuat replika buah sawo. Replika berbentuk bulat dengan diameter cukup besar itu diangkut kendaraan khusus.

Buah sawo yang dibuat dari kertas warna cokelat lengkap dengan tangkainya warna hijau itu menjadi penanda bagaimana cara mencintai lingkungan.

Pohon sawo sendiri banyak ditanam warga Demak. Tanaman sawo ini mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan baik yang berada di dataran tinggi maupun dataran rendah.

Banyak jenis pohon sawo. Ada sawo manila. Ada sawo kecik dan lainnya. Buah sawo pun terasa segar saat dikonsumsi. Manis rasanya. Pohon sawo ini cocok di tanam di depan atau pekarangan rumah.

Dalam spanduk yang dibentangkan di bawah replika pohon sawo ini, tim kreator karnaval SMPN 1 Demak juga menyampaikan pesan agar masyarakat ikut bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.

Spanduk itu berbunyi, mari bersama kita ciptakan lingkungan bersih, indah, nyaman, hijau dan sehat. Kebersihan lingkungan menjadi yang utama termasuk di lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pemkab Demak, Subkhan menyampaikan, banyak kreasi yang ditampilkan oleh sekolah yang ikut karnaval Kemerdekaan RI. “Kita apresiasi sekolah-sekolah ini karena telah ikut menyemarakkan HUT ke-77 RI,” katanya.

Dari berbagai kreasi yang ditampilkan, banyak pula ragam pesan yang disampaikan masing-masing sekolah. Termasuk pesan menjaga lingkungan agar tetap bersih.

“Bagaimanapun lingkungan kita memang harus dijaga dengan baik. Ini demi generasi kita dan keberlangsungan kehidupan,” ujarnya.

Sosialisasi lingkungan hidup ini turut membantu kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan masing-masing. Karena itu, sekolah sebagai agent of change memiliki peran penting dalam memberikan edukasi soal lingkungan itu kepada masyarakat.

Apalagi, di dunia pendidikan juga dikenal dengan istilah sekolah Adiwiyata mandiri. Dimana sekolah berlomba-lomba ikut menggalakkan kebersihan lingkungan sekolah masing-masing dengan tetap mengedepankan estetika atau keindahan lingkungan.

Sementara itu, karnaval yang diikuti SMPN 1 Wonosalam tersebut juga memiliki rute yang sama dengan peserta lainnya. Yaitu, melalui jalan Sultan Fatah, Alun-Alun, kawasan Pecinan serta berhenti sejenak di depan panggung utama tempat Bupati Demak dr Eistianah berada.

Setelah melakukan atraksi sebentar di depan panggung utama, rombongan karnaval kemudian berjalan keluar melalui Jalan Kiai Jebat hingga menuju arah Jalan Bhayangkara Baru. (*)