SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengklaim telah membangun jalan sepanjang lebih dari 1.000 kilometer. Jumlah tersebut tercatat sejak ia menyanangkan tahun infrastruktur sejak 2014 lalu.
“Saya akan terus mendorong pembangunan infrastruktur, baik yang menjadi kewenangan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota. Pemerintah pusat misalnya pembangunan jalan tol Trans Jawa yang ditargetkan 2018 selesai,” kata Ganjar, Rabu (25/10).
Dikatakannya, progres jalan tol berjalan baik. Ia menyebut, progres Jalan Tol Pejagan Pemalang hingga saat ini mencapai 84,35 persen, Pemalang-Batang 27,25 persen, Batang-Semarang 33,85 persen, Semarang-Solo 76,25 persen, Solo-Ngawi 85,87 persen dan Semarang-Demak baru proses pengadaan tanah. “Infrastruktur sudah on the track, kami optimis dapat mencapai target RPJMD 2018 nanti,” ujar dia.
Untuk Jalan Tol Semarang-Solo telah memasuki seksi IV Salatiga-Boyolali yakni 28 persen dan Seksi V Boyolali-Solo kurang lebih 30 persen. Dia menegaskan, infrastruktur menjadi fokus utama sejak awal ia menjabat sebagai gubernur. “Saya apresiasi keseriusan jajaran pemprov yang merespon program Tahun Infrastruktur untuk memenuhi ekspektasi masyarakat. Sejak saya dilantik, laporan dan pengaduan masyarakat paling banyak soal jalan rusak, sekarang dengan pembenahan maksimal keluhan-keluhan baik di twitter maupun website Laporgub, sudah jauh berkurang,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Bambang NK mengatakan, jalan provinsi dalam kondisi baik kini telah mencapai 88,92 persen dari total panjang jalan 2.404,741 km. “Ini sesuai target RPJMD, meningkat dari 86,5% pada 2013,” katanya.
Peningkatan jalan tidak hanya mulus, tetapi juga dilebarkan. Lebar jalan lebih dari enam meter kini mencakup 77,46 persen dari sebelumnya hanya 50,44 persen pada 2013. Sedangkan jalan kabupaten/kota, 62,76 persen dalam kondisi baik. Meningkat drastis dari 2013 hanya 50,48 persen. Sementara jalan nasional kondisi baik telah mencapai 92,03 persen.
Menurutnya, akses jalan penunjang pariwisata juga meningkat menjadi 71,04 persen. Dia juga mengaku, saat ini sedikitnya tercatat sepanjang 368,852 kilometer dari 519,223 kilometer jalan menuju lokasi wisata saat ini telah tertangani dengan baik. Selain itu, masih kata Bambang, sarana prasarana untuk sanitasi juga meningkat pesat. “Dari 64,50 persen pada 2013, menjadi 80 persen pada 2017. Sejalan dengan itu pemenuhan air bersih juga meningkat, yakni 72,5 persen untuk masyarakat pedesaan dan 79,5 persen untuk perkotaan,” bebernya.
Secara keseluruhan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng mencatatkan peningkatan jalan provinsi sejak 2014 hingga 2017 mencapai 1.569,294 Km. Rinciannya, pembetonan jalan sepanjang 364,735 Km dan overlay serta pelebaran jalan sepanjang 640,209 Km. “Kondisi ini jauh meningkat dibanding pada 2013 di mana jalan provinsi yang telah dilakukan pembetonan baru 202,941 Km. Sedangkan overlay dan pelebaran hanya mencakup 361,409 Km. Jika ditotal, peningkatan jalan provinsi pada era kepemimpinan Ganjar Pranowo mencapai 1.007,944 Km,” katanya. (Abdul Mughis)
Editor: Ismu Puruhito