SOLO (jatengtoday.com) – Tim putri Jakarta Electric PLN berpotensi menjadi “kuda hitam” dalam persaingan menuju grand final PLN Mobile Proliga 2025. Dengan peluang lolos yang paling kecil, Polina Shemanova dkk justru bisa menghadirkan kejutan pada dua laga terakhir final four yang akan bergulir di Solo, 1-4 Mei 2025.
Empat tim putri di babak final four PLN Mobile Proliga 2025 masih memiliki peluang lolos ke partai puncak yang bakal berlangsung di Yogyakarta. Jakarta Popsivo Polwan dan Jakarta Pertamina Enduro berada di peringkat dua teratas dengan poin 8 setelah menyelesaikan empat pertandingan.
Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia menempati peringkat ketiga dengan poin 5 dan Electric PLN berada di posisi terbawah dengan 3 poin. Masing-masing tim menyisakan dua pertandingan lagi untuk menyegel tempat di grand final.
Bagi Electric PLN tidak ada pilihan lain kecuali menyapu bersih dua laga di Solo. Tim besutan Chamnan Dokmai wajib menang dengan skor 3-0 atau 3-1 jika ingin meraih poin maksimal.
Electric PLN akan menghadapi Popsivo Polwan pada hari pertama seri Solo pada Kamis (1/5). Selanjutnya, finalis Proliga 2024 itu bakal menjalani duel melawan Petrokimia.
Dua lawan yang tidak mudah bagi Ersandrina Devega dan kawan-kawan. Apalagi mereka punya rekor pertemuan kurang bagus saat bertemu Popsivo Polwan di Proliga musim ini dengan tiga kekalahan.
Setelah kalah dengan skor 0-3 pada dua pertemuan di babak reguler, Electric PLN mampu menyulitkan Popsivo di pertemuan pertama babak final four di Kediri meski akhirnya takluk 2-3.
Electric PLN juga memerlihatkan peningkatan performa saat mengawali putaran kedua final four di Semarang, pekan lalu dengan mengalahkan Pertamina Enduro 3-2. Itu menjadi kemenangan perdana PLN atas Pertamina dari empat pertemuan di Proliga 2025.
Kemenangan yang sangat dibutuhkan oleh Electric PLN untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain sekaligus menjaga kans lolos ke grand final. Dua pemain asing, Kelsey Robinson Cook dan Polina Shemanova juga terus memberikan kontribusi nyata untuk tim.

Ersandrina Devega mengakui bahwa permasalahan mental menjadi kendala yang membuat timnya meraih hasil kurang maksimal di putaran pertama final four. Situasi serupa juga nyaris terjadi pada laga melawan Pertamina Enduro.
“Kami main lepas saja, enjoy dan hasilnya bisa menang. Memang mental kami masih goyah terutama di poin-poin kritis,” kata Ersandrina usai laga kontra Pertamina di Semarang.
Kapten tim Jakarta Electric PLN, Agustin Wulandhari berharap dirinya dan kolega mampu menjaga konsistensi pada dua laga tersisa. Eks middle blocker Bandung bjb Tandamata ini tak memusingkan soal hasil akhir.
“Saya percaya tim ini mampu bangkit. Sekarang yang paling penting adalah saya dan tim bermain enjoy, no pressure tanpa memikirkan hasil yang akan terjadi di dua pertandingan terakhir,” tegasnya. (*)
