in

Dukung Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, PT Djarum Renovasi 15 Rumah Tak Layak Huni di Temanggung

TEMANGGUNG (jatengtoday.com) – PT Djarum kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH). Kali ini, sebanyak 15 rumah tak layak huni di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah direnovasi dan dibangun ulang dengan total anggaran mencapai Rp900 juta.

Langkah ini merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem.

Bantuan ini menyasar dua desa di Temanggung, yakni Desa Bonjor di Kecamatan Tretep (5 rumah) dan Desa Glapansari di Kecamatan Parakan (10 rumah). Seremoni penyerahan simbolis dilakukan di Gedung Sasana Gita, Parakan, dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Bupati Temanggung Agus Setyawan, General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto, serta jajaran pemerintah daerah dan perwakilan desa.

Parmi, salah satu penerima bantuan dari Desa Glapansari, mengungkapkan rasa syukurnya karena kini ia dan keluarganya bisa tinggal di rumah yang aman dan nyaman.

“Saya sudah tinggal di rumah ini selama 54 tahun. Karena penghasilan sebagai petani tembakau kecil, rumah dibiarkan seadanya. Kalau hujan, bocor semua. Alhamdulillah, dengan bantuan ini rumah saya jadi nyaman. Semoga Gusti Allah membalas kebaikan ini,” ucapnya, Rabu (30/7/2025).

Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi PT Djarum. Menurutnya, aksi nyata dari sektor swasta seperti ini sangat dibutuhkan dalam menanggulangi persoalan kemiskinan di Jawa Tengah.

“PT Djarum adalah panglima tanpa tanda jasa. Di Jawa Tengah masih ada sekitar 1.012.000 rumah kurang layak huni. Ini pekerjaan besar yang butuh kolaborasi lintas sektor. Saya harap perusahaan lain bisa meniru langkah PT Djarum,” katanya.

General Manager Community Development PT Djarum, Achmad Budiharto, menjelaskan bahwa Temanggung sebagai sentra tembakau memiliki peran penting bagi perusahaan, sehingga wajar jika masyarakatnya mendapat perhatian lebih. “Kami ingin masyarakat di sini bisa tinggal di rumah yang layak, aman, dan sehat,” ungkap Budiharto.

Rumah-rumah yang direnovasi dibangun dengan pendekatan total intervensi—seluruh biaya ditanggung oleh PT Djarum dan proses pembangunannya juga melibatkan masyarakat sekitar. Setiap rumah seluas 34 meter persegi terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan dapur. Proses renovasi mengacu pada tiga prinsip utama: aman secara struktur, nyaman dihuni, dan sehat dari sisi sanitasi serta pencahayaan.

Tak hanya bedah rumah, PT Djarum juga menjalankan program “Sanitasi Terpadu Djarum” di Temanggung dengan target pembangunan sekitar 300 unit sanitasi individu di tiga desa, yaitu Rowo, Pendowo, dan Samiranan. “Dengan adanya perbaikan sanitasi ini, kami berharap masyarakat bisa hidup lebih sehat dan lingkungan lebih bersih,” tambah Budiharto.

Renovasi 15 rumah di Temanggung merupakan bagian dari target program RSLH PT Djarum di tahun 2025 yang mencakup 350 rumah di berbagai wilayah Jawa Tengah, termasuk Kudus, Rembang, Grobogan, Blora, Pemalang, Banjarnegara, dan Purbalingga. Sejak 2022, total rumah yang telah direnovasi dan akan diselesaikan hingga akhir tahun ini mencapai 620 unit. (*)