in

Dinkes Semarang Waspadai Klaster Sekolah dan Perguruan Tinggi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam. (foto abdul mughis/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Selain kewaspadaan menyambut Liburan Natal dan Tahun Baru 2022 yang berpotensi terjadinya lonjakan kerumunan massa, Dinas Kesehatan Kota Semarang saat ini mewaspadai pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) baik di sekolah maupun mahasiswa di perguruan tinggi.

Sebab, Desember ini penerapan PTM diperkiraan meningkat.  “Desember ini sudah banyak melakukan PTM, termasuk mahasiswa di perguruan tinggi. Padahal mereka ini kebanyakan berasal dari luar kota,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moch Abdul Hakam, Rabu (15/12/2021).

Pihaknya mengaku terus melakukan evaluasi untuk mengantisipasi atau mencegah munculnya klaster di sekolah maupun di perguruan tinggi. “Upaya kedua, kami tidak pernah mengendorkan upaya pencapaian vaksinasi. Minggu ini targetnya tidak ada kecamatan yang belum mencapai 70 persen,” katanya.

Dia mengakui, hingga saat ini masih ada beberapa keluarahan yang capaian vaksinasinya kurang dari 70 persen. “Perlu kerja keras untuk mengejar vaksinasi tersebut. Minggu ini kami mulai melakukan vaksinasi untuk anak SD kelas lima yang sudah berusia 12 tahun lebih satu hari. Satu bulan ini targetnya selesai. Tahun depan anak usia 6-11 tahun kami jadwalkan apabila Juknis dari kementerian kesehatan sudah keluar,” imbuh dia.

Lebih lanjut, kata Hakam, termasuk mahasiswa di perguruan tinggi di Kota Semarang yang mulai berdatangan untuk PTM perlu difasilitasi vaksin kedua. “Selain itu, kami tidak pernah mengendorkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan, karena sangat penting,” katanya.

Dia meminta agar masyarakat menurunkan aktivitas. Sebab, berdasarkan temuan data perkembangan terbaru bahwa orang yang sudah vaksin kemudian terpapar Covid-19, sebagian besar adalah usia produktif.

“Artinya apa? Pertama, mobilitas yang sangat luar biasa. Kedua, prosentase protokol kesehatan yang dilakukan. Maka dua hal ini menjadi fokus pengamanan saat Hari Natal dan Tahun Baru 2022. Protokol kesehatan ketika keluar rumah harus disiplin dan bertanggung jawab,” terang dia.

Hakam menyebut, persentase temuan positif atau positif rate di Kota Semarang menunjukkan perkembangan baik atau kecil. Dari hasil random sampling 1000-2000 sampel, ditemukan hanya satu atau dua kasus saja.

“Tidak kemudian kasus harus nol, tapi bagaimana jika ada yang terkonfirmasi, kami lakukan jangan sampai nyasar ke mana-mana. Kami sekarang melalukan tracing 30 kontak erat,” ujarnya. (*)

Abdul Mughis