BOYOLALI (jatengtoday.com) – Kerajinan seni ukir tembaga dan kuningan Kerajinan seni ukir tembaga dan kuningan di Desa Tumang Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali mengalami peningkatan omzet yang signifikan dalam tiga bulan terakhir. Ini seiring meningkatnya pesanan konsumen baik lokal maupun mancanegara.
Sumanto, seorang perajin tembaga di Cepogo Boyolali mengatakan, pesanan kerajinan tembaga meningkat cukup signifikan mencapai hampir 100 persen dibanding Pemilu 2019, yang sepi permintaan. “Pesanan dari pasar lokal Indonesia banyak antara lain Padang, Jambi, Sulawesi, Kalimantan dan hampir semua kota di Pulau Jawa. Bahkan, pesanan dari mancanegara saat ini, datang dari Malaysia dan Madinah Arab Saudi dan Australia,” katanya, Jumat (8/11/2019).
Pemilik kerajinan tembaga dan kuningan PT Pamungkas Tumang ini menambahkan, saat ini dirinya sedang menggarap pesanan untuk pasar lokal, antara lain memproduksi pintu-pintu nabawi, kubah masjid, lampu hias dan lainnya. “Harga lampu hias dan kubah mulai Rp 20 juta per buah hingga Rp 50 juta per buah,” ujarnya.
Pesanan pasar luar negeri memproduksi kaligrafi, lampu gantung merupakan pesanan dari Madinah Arab Saudi, sedangkan dari Malaysia membuat tempat pewangi ruangan istana yang tingginya mencapai dua meter. Harga tempat pengharum ruangan itu, mencapai Rp 27 juta per buah.
“Saya awalnya mempunyai karyawan 45 orang, tetapi mereka kini sudah mandiri dengan membuka usaha baru kerajinan tembaga. Jumlah perajin logam Tumang Boyolali, kini mencapai 300 orang,” kata Sumanto yang menekuni bisnis kerajinan tembaga Tumang ini sejak 1994.
Dia mengatakan, bergairahnya bisnis kerajinan tembaga Tumang saat ini, mempengaruhi peningkat omzet yang rata-rata mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per bulan. “Produk kami sudah kemana-mana termasuk ekspor ke mancanegara antara lain Malaysia, Singapura, Australia, Philipina, Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris dan negara Eropa lainnya,” katanya. (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono
in Ekonomi