SEMARANG (jatengtoday.com) – Temuan sebanyak 195 orang di Kota Semarang dinyatakan positif Covid-19 setelah mendapat vaksinasi, menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksin bukan berarti kebal virus.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Muhammad Afif menilai vaksinasi hanya upaya mencegah atau membantu mengurangi risiko terpapar Covid-19.
“Orang yang mendapatkan suntikan vaksin bukan berarti membuat orang kebal terhadap virus Corona. Vaksin hanya ikhtiar manusia sebagai penangkal, penahan dan penguat tubuh untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19,” ungkapnya, Jumat (19/3/2021).
Temuan tersebut, menurut dia, perlu menjadi bahan evaluasi bahwa setiap orang meski telah divaksin harus tetap menjaga disiplin dalam penerapan protokol kesehatan setiap hari.
“Kondisi daya tahan tubuh manusia juga berbeda-beda, itu yang sangat mungkin mempengaruhi kejadian tersebut. Setelah divaksin apabila tidak mengindahkan protokol kesehatan juga bisa terjadi,” kata dia.
Menurut dia, menjaga protokol kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam mengurangi risiko paparan Covid-19, meski telah dilakukan vaksin. “Maka dari itu, setiap orang harus menjaga protokol kesehatan, baik yang belum maupun yang sudah divaksin,” imbuh dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam sebelumnya mengatakan total ada 195 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang setelah dilakukan vaksinasi. “Dari jumlah tersebut, mayoritas tenaga kesehatan,” ungkapnya.
Sebanyak 160 orang baru menjalani vaksin pertama dan 35 orang telah mendapatkan vaksin dua kali. Jumlah tersebut secara prosentase keseluruhan dinilai masih terbilang kecil. Sejauh ini, total warga yang sudah divaksin dua kali sebanyak 37.942 orang atau 0.88 persen yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terhitung 28 hari ada sebanyak 35 orang positif. “31 orang merupakan tenaga kesehatan, tiga orang merupakan ASN/Non-ASN dan satu orang dari swasta,” bebernya.
Warga yang telah divaksin tetap memiliki risiko terpapar Covid-19. Bisa karena faktor kurangnya menjaga disiplin protokol kesehatan, maupun orang yang aktivitasnya berisiko tinggi terpapar seperti tenaga kesehatan.
“Terdapat empat yang bergejala, dua orang masuk ruang isolasi di rumah dinas, dua lainnya masuk rumah sakit tapi tidak sampai ke ICU,” imbuhnya lagi.
BACA JUGA: Ada 3,2 Juta Lansia di Jateng, yang Divaksin Tak Sampai 3 Ribu Orang
Sedangkan jumlah terkonfirmasi positif pertama, totalnya ada 160 orang. Sehingga jumlah total saat ini 195 orang terkonfirmasi Covid-19 setelah divaksin. Dia mengakui, meski telah dilakukan vaksinasi, risiko terpapar Covid-19 tetap masih ada. “Namun demikian, vaksin dinilai meminimalkan keluhan berat dibanding sebelum mendapatkan vaksin,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto