in

Cara Memilih Produk Investasi Reksa Dana

Investor pemula umumnya tertarik berinvestasi di reksa dana karena dinilai lebih mudah. Agar tidak merugi, ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan di luar imbal hasil semata.

Masyarakat semakin tertarik kepada investasi dalam bentuk reksa dana. Reksa dana membantu investor yang memiliki keterbatasan dalam kemampuan penilaian aset investasi, waktu pengelolaan investasi dan memiliki kebingungan arah investasi. Jumlah investor reksa dana di Indonesia mengalami peningkatan signifikan sejak tahun 2020.

Berdasarkan data yang dilansir dari laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dapat dilihat bahwa jumlah investor reksa dana meningkat lebih dari 200% dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun. Peningkatan ini tidak lepas dari usaha pemerintah dalam menggalakkan literais keuangan dan juga bertambahnya saluran investasi reksa dana melalui aplikasi smartphone yang telah terbiasa digunakan masyarakat seperti aplikasi e-commerce dan transportasi daring.

 

Masih banyak kebingungan yang dialami oleh investor dalam memilih produk reksa dana untuk diinvestasikan. Sebagian besar investor pemula hanya berpatokan pada keuntungan historis yang didapatkan pada suatu produk. Padahal, masih terdapat beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan oleh seorang investor dalam melakukan investasi di suatu produk reksa dana.

Faktor-faktor Penentu untuk Pilih Produk Investasi Reksa Dana

Jenis Reksa Dana dan Profil Risiko

Jenis reksa dana yang dapat diinvestasikan terdiri atas 4 jenis produk: Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham. Investor harus mengetahui terlebih dahulu profil risiko pribadinya sebelum berinvestasi di salah satu jenis reksa dana. Mengetahui profil risiko seseorang dapat memberikan suatu arahan untuk berinvestasi di jenis reksa dana tertentu. Seseorang yang memiliki profil risiko yang konservatif sebaiknya tidak berinvestasi di reksa dana saham, sedangkan seseorang yang memiliki profil risiko agresif justru sangat cocok  berinvestasi di reksa dana saham . Penjelasan lebih detil mengenai profil risiko dilansir oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di laman sini.

Perusahaan Manajemen Aset

Perusahaan manajemen aset adalah perusahaan yang menciptakan dan mengelola suatu produk reksa dana. Untuk menerbitkan suatu produk reksa dana perusahaan manajemen aset harus mendapatkan izin dari OJK. Investor pemula perlu mempelajari profil perusahaan manajemen aset sebagai bahan pertimbangan profesionalitas pengelolaan dana di reksa dana. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain lama berdiri perusahaan, apakah perusahaan tersebut pernah mengalami kasus untuk produk investasinya dan kesehatan keuangan perusahaan manajemen aset tersebut. Pertimbangan-pertimbangan ini dikarenakan pengelola reksa dana memiliki kewajiban untuk membeli kembali unit reksa dana yang dijual oleh investor. Jika perusahaan manajemen aset belum memiliki historis dan kondisi keuangan yang kurang baik, maka investor memiliki risiko pengembalian dana yang lebih besar dibandingkan berinvestasi pada perusahaan manajemen aset yang terbukti secara historis.

Dana Kelolaan (Asset Under Management/AUM)

Dana kelolaan adalah nilai pasar dari seluruh aset produk investasi yang dikelola oleh suatu perusahaan manajemen aset. Dana kelolaan yang besar tidak selalu bermakna bahwa kinerja perusahaan manajemen aset akan lebih baik, namun dana kelolaan penting sebagai syarat minimum sesuai dengan peraturan OJK No.23/POJK.04/2016 dimana dana kelolaan minimum adalah 10 miliar. Maka, investor sebaiknya menghindari berinvestasi di produk reksa dana dengan perusahaan manajemen aset yang memiliki dana kelolaan mendekati batas minimum. Selain itu, meskipun tidak menjamin kinerja, besarnya dana kelolaan dapat dimaknai sebagai kepercayaan investor, dimana jika semakin besar berarti semakin banyak investor yang mempercayai perusahaan manajemen aset tersebut.

Prospektus Produk Reksa Dana dan Laporan Rutin Reksa Dana

Hal terakhir yang perlu diperhatikan oleh investor reksa dana adalah prospektus dari produk reksa dana yang dituju, dikarenakan informasi detil mengenai target aset investasi, biaya dan strategi produk investasi dijelaskan secara detil di prospektus. Prospektus suatu produk reksa dana dapat ditemukan di laman perusahaan manajemen aset yang mengelolanya. Investor dapat memahami produk yang dipilih dan menganalisis apakah produk sesuai dengan tujuan investasinya. Selain prospektus, perusahaan manajemen aset diharuskan memberikan laporan rutin kinerja reksa dana secara lebih detil setiap periode tertentu. Investor perlu memastikan bahwa perusahaan manajemen aset memberikan laporan produk reksa dana secara rutin dan lengkap.

Maka, sebelum investor memilih produk reksa dana untuk diinvestasikan, sangat penting untuk memperhatikan 4 faktor tersebut selain keuntungan historis.  Dengan terbiasa memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka investor akan semakin mudah dalam memilih produk investasi reksa dana ke depannya.

Selamat berinvestasi!