SEMARANG (jatengtoday.com) — Biro Tobacco Free Community (TFC) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang meningkatkan kompetensi warga Tambakrejo melalui pelatihan, pendampingan, hingga peningkatan produktivitas ekonomi.
Hal itu diimplementasikan melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO). Ditandai dengan penandatanganan MoU beberapa waktu lalu, meresmikan Kelurahan Tambakrejo, Kota Semarang sebagai desa binaan Udinus.
Ketua Tim PPKO TFC Udinus, Azziya Rahmatina Zumarnis menerangkan, peningkatan dilakukan di empat sektor secara bersamaan, yakni ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan.
Pada bidang ekonomi, warga setempat mendapatkan pelatihan memasak produk olahan abon dan kerupuk tulang dari ikan bandeng, menggandeng pemilik usaha olahan bandeng yakni UD Putri Laut. Selanjutnya di bidang pendidikan warga diberikan kelas wirausaha digital marketing untuk memasarkan olahan bandeng mereka.
“Untuk bidang lingkungan kami melakukan penanaman pohon dan penetapan struktur KSB. Sedangkan untuk bidang kesehatan dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil. Keduanya menggandeng mitra BPBD dan Puskesmas Gayamsari,” terangnya.
Sekretaris Dekan Fakultas Kesehatan (FKes) Udinus, Dr. Nurjanah, S.KM., M.Kes., menegaskan, Udinus akan melakukan pemantauan dan evaluasi semaksimal mungkin. Menurutnya PPKO sebagai sarana mahasiswa untuk belajar di luar kampus dengan terjun langsung menjawab berbagai permasalahan di masyarakat.
“Kami berharap mahasiswa mampu menjawab berbagai tantangan yang ada, sebagai proses belajar membanung softskill mereka. Harapannya program ini tidak hanya berhenti di upacara seremoninya saja, melainkan akan ada regenerasi,” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Tambakrejo Sukiswo sangat berterima kasih karena Udinus sebagai perguruan tinggi pertama yang menerjunkan mahasiswanya menanggulangi beberapa permasalahan di Kelurahan Tambakrejo.
Permasalahan yang sering ditemui adanya bencana banjir yang setiap tahun selalu dialami, dan permasalahan itu perlahan sudah dapat diatasi. (*)
editor : tri wuryono