in

Beras Jateng Surplus 2,8 Juta Ton hingga Akhir Tahun

SEMARANG (jatengtoday.com) – Jateng panen raya. Ketersediaan beras di provinsi ini jadi surplus sekitar 2,8 ton hingga akhir tahun 2020.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Suryo Banendro menuturkan, selama ini Jateng memang menjadi salah satu penyangga pangan nasional.

“Untuk ketersediaan pangan di Jateng cukup aman. Sampai saat ini saja sudah 2,4 juta ton beras, dan diperkirakan sampai akhir tahun surplus sekitar 2,8 juta ton beras,” jelasnya, Kamis (16/7/2020).

Di beberapa lahan pertanian padi, lanjutnya, dapat melakukan masa tanam tiga kali dalam satu tahun. Sehingga mampu mendukung ketersediaan pangan. Bahkan hasil pertanian padi di Jawa Tengah mampu memasok kebutuhan pangan di sejumlah daerah di Indonesia.

“Seperti di Kecamatan Dukuhwaru ini hampir semua lahan bisa tanam padi tiga kali. Kalau gabah biasanya ke Jawa Barat. Tapi kalau beras itu banyak, seperti Sulawesi, Kalimantan, Lampung dan Sumatera Utara, bahkan sampai Batam,” ungkapnya.

Keberhasilan di sektor pertanian ini karena upaya yang dilakukan Distanbun Provinsi. Diantaranya sistem percepatan, kondisi iklim lebih baik dibanding tahun 2019 lalu, dan adanya lahan yang bisa tiga kali masa tanam dalam satu tahun

“Selain itu, kita melakukan pengamatan produksi, pengamatan dini dan langsung melakukan pengendalian untuk kewaspadaan hama,” paparnya.

Suryo juga menerangkan terkait program padi hamparan. Yakni dengan menanam padi menggunakan bibit unggul berkualitas ekspor. Kedua, sistem ini menggunakan satu manajemen untuk mengelola bibit, lahan dan mengatasi gangguan hama dan kendala iklim.

“Untuk program padi hamparan hampir di semua kabupaten sudah ada,” imbuhnya.

Selain padi, hasil pertanian yang mengalami surplus adalah jagung. Yakni di angka sekitar 3,2 juta ton jagung. “Untuk jagung memang mayoritas untuk kebutuhan industri pakan dan pakan ternak rakyat,” ucapnya. (sir)

 

editor: ricky fitriyanto