SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Pendidikan Kota Semarang melakukan belanja pengadaan meja kursi untuk sekolah dasar (SD) di Kota Semarang. Pengadaan sarana prasarana meja kursi ini menghabiskan anggaran cukup besar, yakni Rp 19.192.000.000 berasal dari APBD Perubahan 2023.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, Muhammad Farid mengatakan jumlah totalnya 10.074 buah meja kursi untuk didistribusikan di 183 SD Negeri di Kota Semarang.
“Cakupan alokasi peremajaan meja kursi fabrikasi ini berada di sembilan kecamatan, yakni Gajahmungkur, Ngaliyan, Tugu, Mijen, Candisari, Semarang Barat, Semarang Tengah, Gayamsari, serta Pedurungan,” katanya, Kamis (7/12/2023).
Pengadaan sarana prasarana meja kursi untuk siswa ini, kata dia, baru tahap pertama. Pada 2024 mendatang, Pemkot Semarang akan kembali melakukan peremajaan meja kursi sekolah.
“Ini sebagai bentuk perhatian pimpinan daerah pada dunia pendidikan,” katanya.
Menurutnya, pengadaan meja kursi sekolah ini menjadi hal yang penting untuk mendukung kondusivitas belajar mengajar di Kota Semarang. Sebab, lanjut dia, kondisi saat ini satu meja kayu digunakan oleh dua siswa.
“Harapannya ke depan secara bertahap satu siswa satu meja,” katanya.

Kepala SD Negeri Wonotingal, Agus Pramono mengaku senang atas adanya mebeler baru tersebut. “Kami mendengar akan ada peremajaan pada Juli lalu, empat bulan kemudian yakni November 2023, sudah terealisasi sebanyak 56 set mebeler,” ujarnya.
Proses tersebut, menurutnya terbilang cepat. Apalagi jumlahnya cukup banyak. “Kalau pakai dana BOS paling cuma dapat lima set, tidak bisa langsung seperti ini. Kami dapat 56 set,” katanya.
Senada, Kepala SD Negeri Candi 01, Sri Heni Susilowati mengatakan kondisi meja kursi yang lama sudah tidak layak untuk menunjang aktivitas belajar mengajar. Bahkan banyak yang lapuk.
“Mebeler yang baru ini bermaterial MDF rangka besi, kalau meja dan kursi yang lama masih berbahan kayu. Kami dapat 58 buah untuk dua rombel (rombongan belajar) atau dua kelas. Dulu siswa satu bangku berdua, sekarang sudah satu-satu,” katanya.
Dia berharap nantinya seluruh kelas juga bisa diberikan sarana prasarana serupa agar lebih rapi. “Anak-anak senang dan pembelajaran jadi lebih optimal,” ujarnya. (*)