in

Bayi Dua Tahun dan Ibu Hamil di Brebes Terus Dicari, Ini Alasannya

Stunting rate di Kabupaten Brebes sekitar 35 persen sehingga menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar untuk menurunkannya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika berburu baduta dan ibu hamil berisiko stunting di Kabupaten Brebes, Kamis (21/7/2022). (istimewa)

BREBES (jatengtoday.com) – Bayi umur dua tahun (baduta) dan ibu hamil yang tinggal di Brebes, terus dicari.

Pencairan ini untuk menekan angka stunting di Brebes. Pasalnya, kabupaten ini menjadi salah satu daerah yang menjadi target penurunan stunting di Brebes.

Pencarian baduta dan ibu hamil dengan risiko tinggi ini dinahkodai Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kamis (21/7/2022).

“Kita musti berburu karena target penurunan stuntingnya kan cukup tinggi. Brebes ini menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian kita. Kita gerakkan partisipasi masyarakat. Tadi kawan-kawan yang mendampingi Posyandu seluruh Indonesia sudah bergerak, saya minta ke Brebes juga. Hari ini dari Tanoto Foundation datang juga maka dibuatin rumah Sigap yang di dalamnya ada permainan dan edukasi,” kata Ganjar usai meresmikan Rumah Anak Siapkan Generasi Anak Berprestasi (SIGAP) di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.

Ganjar mengatakan penurunan stunting akan terus digenjot. Ia menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang cukup bagus.

Misalnya dari Tanoto Foundation yang mendirikan empat Rumah Anak SIGAP di Jateng. Langkah itu diharapkan diikuti oleh perusahaan dan kelompok masyarakat lain yang peduli.

“Stunting ini target yang harus kita genjot sehingga SDM kita ke depan lebih baik. Maka tadi saya senang banget. Bidan itu kalau ditanya nyenengke (menyenangkan). Berapa jumlah orang hamil? 102 Pak. Berapa yang masalah? 12 Pak. Nah 12 inilah yang kemudian menjadi target kita. Target inilah yang kita mulai pantau terus-menerus. Termasuk yang risti (risiko tinggi) itu nanti sampai kelahirannya kapan, tolong itu dijaga. Dokter dan nakes dari puskesmas, dan bidan-bidan kita harapkan semuanya mantengin itu semua,” jelas Ganjar.

Sebelumnya meresmikan Rumah Anak SIGAP, Ganjar lebih dulu berburu baduta di Desa Pengaradan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes.

Di sana Ganjar mengunjungi posyandu Dukuh Kramatsari dan bertemu baduta potensi stunting dan ibu hamil berisiko tinggi. Ganjar juga memberikan bantuan berupa makanan bergizi untuk balita dan ibu hamil di Desa Pengaradan.

“Tadi yang di tempat lain (Pengaradan) sudah ditemukan ada yang gizinya kurang baik, langsung kita intervensi. Ibunya diintervensi agar gizi dan ASI-nya semua keluar untuk anak. Anaknya dikasih juga sehingga kita intervensi dua-duanya. Dalam usia dini itu betul-betul stuntingnya bisa kita tangani dengan baik,” papar Ganjar.

Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, mengatakan Presiden Joko Widodo menargetkan stunting 14 persen secara nasional. Sementara stunting rate di Kabupaten Brebes sekitar 35 persen sehingga menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar untuk menurunkannya.

“Rumah Anak SIGAP ini juga bekerja sama dengan puskesmas. Kita akan membangun empat Rumah Anak SIGAP di Jateng. Harapannya dapat membantu menurunkan stunting, untuk Brebes paling tidak sampai 2 persen pada tiga tahun ke depan. Kita belajar banyak dari Pak Gubernur untuk bergerak cepat,” tandasnya. (*)

Ajie MH.