JAKARTA (jatengtoday.com) – Pusat perbelanjaan di Jakarta diperkirakan merugi Rp 56,7 miliar akibat banjir yang kembali melanda pada 25 Februari 2020.
“Total kerugian transaksi pusat bisnis kurang lebih Rp 56.728.500.000,” kata Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sarman Simanjorang dalam diskusi di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).
Kerugian diderita pusat bisnis khususnya di wilayah barat dan utara yang paling banyak mengalami kerugian akibat lumpuhnya kegiatan transaksi pada 25 Februari lalu.
Sarman mengatakan berdasarkan data yang dihimpun HIPPI ada dua kawasan pusat perbelanjaan yang mengalami kelumpuhan selama banjir Jakarta 25 Februari. Yaitu kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara dan kawasan Glodok/Mangga Dua, Jakarta Barat.
Untuk kawasan Jakarta Barat, tercatat sebanyak 21 pertokoan tutup karena ruas jalan menuju kawasan itu tidak dapat diakses.
Selanjutnya untuk kawasan Jakarta Utara, tercatat 9 pusat pertokoan mengalami hal serupa akibat banjir di hari Selasa itu.
Kerugian di masing-masing tempat, yaitu Rp 31 miliar dan Rp 18 miliar. Sedangkan 400 dari 1.000 ritel yang ada di Jakarta harus merugi sebesar Rp 4 miliar.
Lalu kerugian juga terjadi di pasar tradisional. Sebanyak 20 pasar tradisional dengan kapasitas 2.500 kios merugi sebesar Rp 1,25 miliar.
Terakhir untuk usaha restoran, tercatat sebanyak 3.957 gerai mengalami penurunan omzet sebesar 50 persen dengan total kerugian Rp 1,97 miliar.
“Kerugian tersebut dihitung dari jumlah transaksinya, belum dari sisi logistik dan transportasinya. Meski demikian jika ditambahkan pun nampak tidak beda jauh,” kata Sarman.
Kerugian yang dialami Jakarta akibat banjir, menurut Sarman, tidaklah terlalu besar dan tergolong kecil.
Hal itu pun diperkuat oleh pernyataan Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Hamid Panca Wibowo.
“Kerugiannya relatif kecil, yaitu 0,025 persen. Itu kerugian yang ditimbulkan banjir Jakarta ini,” kata Hamid. (ant)
editor : tri wuryono