SOLO (jatengtoday.com) – Manajemen Bajaj Maxride menggelar audiensi resmi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo sebagai bagian dari upaya memperkenalkan layanan transportasi modern yang dinilai mampu memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Pertemuan tersebut menjadi ruang bagi Maxride untuk memaparkan manfaat nyata yang telah terbukti di sejumlah kota operasional seperti Makassar, Medan, dan Yogyakarta.
Dalam pemaparannya, pihak Maxride menjelaskan bahwa kehadiran layanan mereka mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal sebagai mitra pengemudi. Model pemberdayaan tersebut bahkan membuat banyak mitra meraih pendapatan stabil hingga ratusan ribu rupiah per hari, sehingga berdampak signifikan pada kesejahteraan keluarga. Kontribusi ini diharapkan ikut membantu menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Solo yang pada Agustus 2024 tercatat sebesar 4,61% atau sekitar 13.200 jiwa.
Selain membuka lapangan kerja, Maxride menekankan perannya sebagai moda transportasi penghubung (feeder) untuk memperkuat sistem transportasi yang sudah berjalan di Solo. Layanan Bajaj Maxride dinilai dapat menjadi solusi perjalanan dari permukiman menuju shelter transportasi publik, terminal, serta titik mobilitas penting lainnya. Dengan tarif terjangkau dan performa yang mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca, Maxride menargetkan dapat menjadi alternatif transportasi publik baru yang aman, nyaman, dan mudah diakses masyarakat.
Seluruh armada Maxride telah menggunakan unit modern Bajaj RE berteknologi mesin 4 langkah dengan sistem DTSI (Double Twin Spark Injection). Kendaraan ini memiliki kabin lebih luas, ruang penyimpanan, serta dilengkapi perangkat audio seperti MP3 player dan radio untuk menambah kenyamanan penumpang. Teknologi tersebut menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menghadirkan layanan transportasi berstandar tinggi dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad, S.Si.T., M.T., menyambut baik rencana ekspansi Maxride.
“Kami selalu menyambut baik setiap investasi dari luar yang masuk ke Kota Solo, termasuk kehadiran bisnis Bajaj Maxride. Pada prinsipnya, Maxride dapat melanjutkan operasional di Kota Solo dengan tetap mematuhi seluruh aturan dan regulasi yang berlaku,” ujarnya.
General Manager Bajaj Maxride, Antonio Gratiano, menegaskan komitmen perusahaan untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dan memastikan seluruh operasional berjalan sesuai regulasi. Ia menyebut Maxride siap menjadi mitra transportasi yang bertanggung jawab dan mendukung kemajuan kota.
Pada kesempatan yang sama, Yulianto Nugroho, Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dishub Solo, menyatakan pihaknya akan memfasilitasi komunikasi Maxride dengan berbagai komunitas pengemudi transportasi online lainnya, termasuk pengemudi becak listrik, guna menjaga keharmonisan ekosistem transportasi di Solo.
Audiensi ditutup dengan pembahasan peluang kerja sama strategis yang dapat dijalankan pada 2026. Dishub Solo dan Maxride sepakat untuk menjajaki kolaborasi yang dapat memperkuat layanan transportasi, sekaligus memastikan kehadiran Maxride memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kota Solo. (*)
