in

Asupan Gizi dan Pengukuran Fisiologi Menunjang Prestasi Atlet Kota Semarang

Forum Group Discussion (FGD) "Peran Evaluasi Nutrisi dan Fisiologi dalam Pembinaan Atlet Berkelanjutan" yang digelar Bidang Sport Science KONI Kota Semarang, Sabtu (23/8/2025). (dokumentasi KONI Kota Semarang)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Asupan makanan bergizi dan pengukuran fisiologi berperan penting dalam meningkatkan performa atlet. Pembahasan tersebut mengemuka dalam Forum Group Discussion (FGD) “Peran Evaluasi Nutrisi dan Fisiologi dalam Pembinaan Atlet Berkelanjutan” yang digelar Bidang Sport Science KONI Kota Semarang, Sabtu (23/8/2025).

dr Anis Setiowati M.Gizi yang menjadi salah satu narasumber memaparkan bahwa asupan makanan bergizi juga bisa dijadikan indikator bagi proses prestasi atlet.

“Terkait asupan makanan bergizi bagi atlet, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan pelatih. Sebab pemilihan makanan yang tidak tepat juga akan menurunkan prestasi atlet” katanya.

Di sisi lain, menurut dr Anis, diet akan mengoptimalkan performa. Dosen Fakultas Keolahragaan dan Kedokteran Unnes itu juga menambahkan bahwa diet akan mengoptimalkan performa. Itu berkaitan dengan dinamika tubuh saat berolahraga, yakni melepaskan banyak energi, melepaskan banyak keringat.

Narasumber lainnya, Prof Sri Sumartiningsih SSI MKes PhD AIFO, mengangkat tema “Dari Denyut Jantung Hingga Laktat: Cara Sederhana Tingkatkan Performa Atlet”. Dosen FIK Unnes itu menegaskan pentingnya pengukuran fisiologi.

“Pengukuran fisiologi penting, karena bisa memahami respons tubuh terhadap latihan dan meningkatkan performa secara ilmiah dan personal,” tegasnya.

Prof Titin, panggilan akrabnya, juga menyebut bahwa pengukuran fisiologi penting merupakan metode sederhana dan praktis untuk pelatih dan atlet, sehingga pelatih bisa okus pada evaluasi yang bisa dilakukan di lapangan, bukan hanya di laboratorium.

Ketua panitia Nur Syamsi menegaskan, nutrisi merupakan faktor utama penunjang keberhasilan seorang atlet. Menurutnya, latihan keras dan terprogram tidak akan menghasilkan performa maksimal apabila tidak didukung gizi yang memadai.

Namun, Nur Syamsi juga menyoroti perbedaan kebutuhan nutrisi antar cabang olahraga yang sering menjadi tantangan bagi pelatih maupun atlet. Hal ini ditambah dengan kondisi sebagian atlet yang masih menghadapi keterbatasan ekonomi dalam pemenuhan gizi sehari-hari.

Wakil Ketua Umum V KONI Kota Semarang, Ferry Sataryanto S.H, menyebut kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam mempertahankan prestasi sebagai juara umum di tingkat nasional. Ia menekankan pentingnya penerapan ilmu yang diperoleh dalam forum.

Sementara, Kepala Bidang Sport Science KONI Kota Semarang, Rudi Firdaus mengatakan, FGD kali ini juga membahas tentang sistem program kepelatihan.

“Sistem ini bisa mengecek kondisi atlet dari hasil tes fisik dan tes kesehatan yang nantinya akan digunakan untuk menentukan program latihan. Pelatih juga harus paham dengan ilmu teknologi, ini yang kami harapkan dari FGD,” tegasnya. (*)