in

Antisipasi Kemacetan di Sekitar Pasar, Ganjar Minta Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas

Pasar Payaman Magelang berada tepat di pinggir jalan raya, pada jam tertentu menyebabkan kemacetan karena banyak penjual dan pembeli pasar yang parkir di tepi jalan.

MAGELANG (jatengtoday.com) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Dinas Perhubungan di daerah menyiagakan petugas di titik rawan kemacetan. Di antaranya di Pasar Payaman dan Terminal Secang.

Hal itu disampaikan Ganjar saat pantauan arus mudik, jelang Idul Fitri 1444 H, di Magelang, Sabtu (15/4/2023). Dua titik tersebut berada di Jalan Raya Magelang-Semarang yang kerap terjadi kemacetan.

Kepadatan juga terlihat sepanjang perjalanan Ganjar dari Kabupaten Semarang menuju Magelang. Kondisi jalan yang mengalami bottle neck atau penyempitan, menyebabkan penumpukan kendaraan.

Hal serupa juga terlihat di kawasan Pasar Payaman. Pasar tersebut berada tepat di pinggir jalan raya, pada jam tertentu menyebabkan kemacetan karena banyak penjual dan pembeli pasar yang parkir di tepi jalan.

“Ini karena ada pasar lalu jalannya tidak terlalu lebar, yang kedua ada pemakaman tempat ziarah, ternyata ziarahnya itu bisa sampai 20 bis, sehingga makan badan jalan,” kata Ganjar usai tinjauan.

Ganjar yang didampingi istrinya, Siti Atikoh, meminta kepada Camat dan Kades setempat untuk berkomunikasi dengan pengelola makam.

“Maka saya minta untuk dipasang petugas di sini agar bisa diatur. Ini ada pembatas jalannya tidak boleh melebihi, tadi saya minta sama Pak Camat sama Kades untuk mengelola,” ujarnya.

Ganjar berharap, koordinasi dengan pengelola makam agar bisa dilakukan pembatasan jam ziarah.

“Jadi maksudnya bicara sama pengelola makam agar dibatasi umpama per 5 bis, nanti selesai pergi kemudian berganti sehingga bisa ditaruh di tempat parkir yang agak cukup,” katanya.

Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan, dalam situasi seperti ini seluruh pihak harus siap melakukan sikap kedaruratan.

Untuk itu, Ganjar mengimbau agar di daerah menyiapkan rekayasa lalu lintas sejak dini guna mencegah kemacetan.

“Sifat darurat ini mesti dilakukan, kalau tidak ya seperti ini kita coba berhenti sebentar aja terjadi perlambatan di sini, maka nanti biar dibuatkan rekayasa,” tandasnya.

Sebelumnya, Ganjar sudah meminta seluruh kepala daerah di Jateng bersinergi dengan TNI-Polri dan Dinas Perhubungan agar menjaga tempat berkerumunan masyarakat pada saat libur lebaran. Misalnya, pasar tradisional, toko, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata.

“Pasar tumpah dan tempat-tempat yang menjadi kerumunan, event, kami minta untuk daerah menjaganya dengan baik. Pemkab/ pemkot kami minta kerahkan Satpol PP-nya untuk bisa mengajak kelompok masyarakat untuk bisa menjaga, itu penting,” kata Ganjar. (*)