SEMARANG (jatengtoday.com) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendulang 8 kemenangan di Pilkada Jateng. Dari 8 daerah itu, dua kader menjadi bupati, yakni di Kabupaten Blora dan Kabupaten Kebumen.
Meski begitu, Ketua DPW PKB Jateng, KH M Yusuf Chudlori mengakui ada beberapa daerah yang potensial justru mengalami kekalahan. Yakni Kabupaten Pekalongan, Kendal, Pemalang dan Kota Pekalongan
“Tentu ada banyak dinamika. Yang namanya semacam pertandingan, tentu ada kalah atau menang. Yang pasti, sebelumnya kita sudah terus maksimal untuk terus berjuang memenangkan paslon yang kita usung,” terang pria yang akrab disapa Gus Yusuf ini, Kamis (10/12/2020).
PKB menang di 8 daerah yaitu di Blora, Kebumen, Kabupaten Semarang, Demak, Rembang, Wonosobo, Sragen dan Kota Magelang.
“Lebih dari itu, kita mampu menempatkan kader-kader kita untuk tampil sebagai pemimpin daerah ke depan,” ujarnya.
Dia menyebutkan, untuk posisi Bupati, ada Arief Rohman di Kabupaten Blora. Begitu pula dengan di Kebumen terpilih H Arif Sugiyanto. “Mereka dua kader terbaik PKB yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati di daerahnya,” kata Gus Yusuf panggilan akrabnya.
Sementara untuk posisi Wakil Bupati, imbuh Gus Yusuf, ada di Kabupaten Semarang terpilih Basari, Demak (KH Ali Makhsun), Rembang (Moch Hanies Cholil Barro), Wonosobo (Moh Albar), dan Sragen (Suroto). PKB yang juga menang di Kota Magelang menempatkan KH Mansyur SAg sebagai Wakil Wali Kota.
Gus Yusuf juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung calon PKB dan memberikan hak pilihnya dalam Pilkada.
“Bagi kader yang terpilih, tentu kita ingin mereka bisa terus melanjutkan cita-cita besar kita. Karena lahirnya PKB adalah untuk melayani Nahdlatul Ulama, dan Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Yusuf menuturkan, Pilkada 2020 menjadi bagian konsolidasi partainya untuk terus berbenah ke depan.
“Tentu dari Pilkada ini, kita bisa menilai apa yang sudah baik, dan apa yang kurang, untuk kemudian terus melakukan perbaikan, demi kebesaran PKB, khususnya menghadapi Pemilu 2024,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto