SEMARANG (jatengtoday.com) – Calon petahana Hendrar Prihadi atau Hendi sempat dinyatakan positif Covid-19. Saat ini kondisinya mulai membaik dan masih dirawat di ruang isolasi RSUP dr Kariadi Semarang. Hasil tes swab terakhir telah dinyatakan negatif.
“Saat ini masih proses perawatan di RSUP dr Kariadi. Aktivitasnya ya istirahat, tiduran, duduk, dan aktivitas supaya tidak jenuh saja. Masih butuh waktu untuk perawatan, pemulihan, sudah negatif dua hari lalu. Harapannya, semoga tidak lama lagi bisa kembali beraktivitas setelah pemulihan,” ungkap Ketua Tim Pemenangan Hendi-Ita, Kadar Lusman, Selasa (10/11/2020).
Dijelaskannya, Hendi sebelumnya telah menjalani tes swab di RSUD Wongsonegoro sebanyak tiga kali dan hasilnya negatif. Hasil swab keempat dinyatakan positif setelah dirujuk ke RSUP dr Kariadi pada Minggu (1/11/2020) lalu. “Positif itu bukan hal yang tabu. Siapa saja bisa kena. Alhamdulillah, sekarang kondisinya baik dan sudah negatif,” katanya.
Dari mana Hendi tertular Covid-19? Kadar Lusman menjelaskan, upaya tracing yang dilakukan mengalami kendala. Banyaknya aktivitas interaksi dengan warga membuat penulusuran (tracing) riwayat penularan Covid-19 terhadap calon petahana tersebut sulit dianalisis.
“Itu yang susah, enggak tahu, soalnya sekian banyak orang didatangi. Kami belum tahu tertularnya dari mana, apakah saat turun menyambangi masyarakat, atau saat di rumah sakit. Kami juga belum bisa memprediksi. Sulit. Tapi teman-teman tim relawan yang melekat dengan Mas Hendi diswab semuanya negatif. Keluarga Mas Hendi sendiri juga negatif semua,” bebernya.
Dia menduga, hal tersebut terjadi karena terlalu capek, karena memang beberapa waktu belakangan dalam masa kampanye, Hendi banyak bertemu dengan warga. “Saking semangatnya menyambangi warga, mungkin terlalu capek. Karena memang aturannya tidak diperbolehkan mengumpulkan massa atau pembatasan jumlah orang berkumpul. Sehingga mau tidak mau dilakukan door to door,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, setiap ada kegiatan jumpa warga di tingkat RW, Hendi diundang oleh warga. “Saya beberapa kali mewakili untuk datang di RW-RW. Memang, kalau Pilkadanya tidak masa pandemi biasanya bisa membuat acara dengan mengundang 15 ribu orang. Kalau sekarang ini orang berkumpul dibatasi antara 30-50 orang,” katanya.
Sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, tanggal 18 November 2020 ada agenda yakni penajaman visi misi sebagai pengganti debat kandidat. “Namun kami juga masih berusaha komunikasi dengan KPU Kota Semarang, kalau memang Calon Wali Kota ini belum memungkinkan kondisinya, apakah bisa diwakilkan oleh Bu Wakil didampingi tim atau bagaimana, kami juga belum tahu dan masih melakukan koordinasi,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto