SEMARANG (jatengtoday.com) – Setelah menjadi tuan rumah Porprov Jateng, 2015 silam, kini Kota Semarang ingin kembali menjadi tuan rumah Porprov XVI 2022 mendatang. Penentuan tuan rumah multicabang 4 tahunan edisi ke 16 nanti rencananya akan dilakukan saat rapat anggota tahunan (RAT) KONI Jateng, beberapa waktu ke depan.
Sekda Kota Semarang Agus Riyanto menjelaskan, sebenarnya Ibu Kota Jateng ini sudah siap jadi tuan rumah pada Porprov XV 2018. Tapi untuk 2022 mendatang, semua pihak akan berjuang semaksimal mungkin untuk menjadi penyelenggara. “Pemkot akan segera berkoordinasi dengan KONI untuk membuat strategi agar ditunjuk,” tuturnya saat penyambutan atlet Porprov XV di Taman Indonesia Kaya, Minggu (4/11/2018).
Mengenai persiapan, pihaknya mengaku tidak akan terlalu ribet. Pasalnya, dari segi sarana, Kota Lumpia sudah punya fasilitas yang sangat memadai. Meski begitu, pihaknya akan menginventarisasi sarana yang belum dimiliki. Nantinya akan diusulkan pada Detail Engineering Design (DED) pembangunan sarana olahraga.
”Ada beberapa kabupaten/kota yang akan mengajukan diri sebagai tuan rumah. Tapi kami yakin dengan semua fasilitas yang ada, bisa menjadi host penyelenggaraan Porprov. Karena itu, harus dipersiapkan secara matang mulai sekarang,” tuturnya.
Penyambutan atlet Porprov Kota Semarang berlangsung cukup meriah. Para atlet diiringi drum band dari Polimarin Semarang berkeliling menyapa masyarakat yang ada di arena car free day (CFD) Simpang Lima.
Mereka berjalan bersama dengan Ketua Umum KONI Kota Semarang Ikhwan Ubaidillah mulai dari Taman Indonesia Kaya-Jalan Pahlawan-Bundaran Simpang Lima-Jalan Pahlawan dan berakhir di Taman Indonesia Kaya. Dalam kesempatan tersebut diberikan simbolis bonus bagi atlet peraih medali.
Ketua Kontingen Porprov Kota Semarang, Heru Supriyono mengatakan, pencapaian medali emas tak sesuai target. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti perubahan dan pengurangan nomor. Dan juga beberapa atlet tak bisa tampil.
”Ini menjadi evaluasi untuk berbenah ke depannya. Tapi juga harus diakui, kurang maksimalnya mengantisipasi kekuatan lawan,” tuturnya. (*)
editor : ricky fitriyanto