JAKARTA (jatengtoday.com) – Nestlé Indonesia menerima apresiasi dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) atas kontribusinya dalam percepatan penurunan stunting melalui Program Pendampingan Gizi yang dijalankan di Karawang, Batang, dan Pasuruan. Penghargaan tersebut diserahkan pada ajang GENTING Collaboration Summit 2025 yang digelar di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Rabu (10/12/2025), mengusung tema “Sinergi untuk Negeri, Wujudkan Indonesia Bebas Stunting.”
Program GENTING menjadi bagian dari lima Quick Wins Kemendukbangga yang diluncurkan pada akhir 2024 dan kini memasuki tahun pertama pelaksanaannya. Program ini menjangkau seluruh Indonesia melalui pembentukan 38 Tim Pengendali GENTING tingkat provinsi dan 512 tim tingkat kabupaten/kota. Sepanjang 2025, program ini bahkan melampaui target dengan capaian 157,39 persen dari sasaran satu juta penerima manfaat. Lebih dari 1,3 juta masyarakat telah menerima bantuan yang mencakup dukungan gizi, sanitasi, air bersih, hunian layak, serta edukasi terkait kesehatan keluarga.
GENTING Collaboration Summit sendiri menjadi forum evaluasi tahunan sekaligus wadah apresiasi bagi mitra pentahelix yang berperan aktif sebagai Orang Tua Asuh (OTA) dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional.
Apresiasi Kemendukbangga untuk Nestlé Indonesia
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Nestlé Indonesia dalam menurunkan angka stunting.
“Percepatan penurunan stunting tidak bisa dilakukan pemerintah saja, melainkan memerlukan sinergi seluruh unsur pentahelix. Kami mengapresiasi Nestlé Indonesia yang sejak 2022 konsisten mendampingi keluarga berisiko stunting melalui program gizi dan edukasi,” ujarnya. Upaya bersama ini diharapkan mampu mendukung target prevalensi stunting 14,2 persen pada 2029.
Penghargaan tersebut diberikan atas intervensi gizi yang dilakukan Nestlé Indonesia melalui pemberian satu butir telur dan satu gelas susu tinggi kalori DANCOW GroPlus setiap hari selama enam bulan, mulai Juli 2025 hingga Januari 2026. Program ini telah menjangkau lebih dari 630 anak berisiko stunting, serta melibatkan lebih dari 1.350 orang tua, kader posyandu, ibu hamil, dan ibu menyusui di lebih dari 95 desa.
Selain asupan gizi, kegiatan juga diperkuat dengan edukasi mengenai pola makan sehat, keamanan pangan, jajanan sehat, hingga penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Nestlé Tegaskan Komitmen Berkelanjutan
Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Georgios Badaro, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan percepatan penurunan stunting.
“Sebagai perusahaan Good food, Good life, kami berkomitmen meningkatkan kualitas hidup individu dan generasi mendatang. Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa intervensi gizi harus berjalan seiring edukasi dan pemberdayaan keluarga,” ujar Badaro.
Senada dengan itu, Marketing Manager PT Nestlé Indonesia, Ankur Mittal, menekankan pentingnya pemberdayaan komunitas serta literasi gizi dalam mencapai perubahan yang berkelanjutan. Melalui Program Pendampingan Gizi, Nestlé berupaya memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari akses gizi hingga edukasi perilaku keluarga.
Menurutnya, kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi faktor penting dalam menghasilkan dampak nyata pada status kesehatan anak. “Program ini membuktikan bahwa perubahan perilaku dan literasi gizi adalah fondasi penting bagi peningkatan kesehatan anak,” ujar Ankur.
Komitmen Jangka Panjang
Nestlé Indonesia menegaskan akan memperkuat pendekatan kolaboratif berbasis data yang mengintegrasikan edukasi, intervensi gizi, serta pendampingan komunitas. Upaya ini menjadi bagian dari strategi mendukung pembangunan generasi masa depan yang sehat dan berdaya saing.
“Penghargaan ini semakin menegaskan dedikasi kami dalam mendukung terciptanya generasi Indonesia yang sehat, tangguh, dan berdaya,” tutup Ankur. (*)
