SEMARANG (jatengtoday.com) – Gelombang semangat dan cinta terhadap seni tari menggema di pusat-pusat perbelanjaan seluruh Indonesia. Ajang Indonesia Menari 2025 sukses digelar serentak di 11 kota dengan melibatkan lebih dari 8.000 peserta dari berbagai kalangan, menjadikannya salah satu perayaan budaya terbesar tahun ini.
Tahun ini, Indonesia Menari tidak hanya hadir di enam kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, dan Palembang, tetapi juga untuk pertama kalinya menyapa masyarakat di Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang. Penambahan lima kota baru ini menegaskan komitmen penyelenggara untuk memperluas akses partisipasi budaya di seluruh nusantara.
“Total pendaftar tahun ini mencapai 35.000 orang, didominasi oleh usia 25–35 tahun. Rentang usia peserta semakin luas, mulai dari 5 hingga 70 tahun. Ini menunjukkan bahwa kecintaan terhadap tari mampu menyatukan lintas generasi,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya, inisiator Indonesia Menari.
Dari sisi partisipasi, kelompok usia muda (16–24 tahun) mencatat keterlibatan tertinggi kedua sebesar 30%, disusul peserta di bawah 15 tahun (20%) dan peserta di atas 36 tahun (8%). Menariknya, 77% peserta adalah perempuan, menandakan dominasi kuat kaum perempuan dalam dunia tari.
Kota Surabaya tercatat sebagai kota dengan jumlah pendaftar terbanyak, mencapai hampir 9.000 orang, sementara Palembang menjadi kota dengan kuota peserta terbesar, yakni 1.200 orang.
Satu Dekade Indonesia Menari
Penyelenggaraan Indonesia Menari 2025 terasa istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-12 Galeri Indonesia Kaya dan satu dekade pelaksanaan ajang ini. Sejak pertama kali digelar pada 2012, Indonesia Menari menjadi wadah apresiasi terhadap tari Nusantara yang dikemas secara modern, segar, dan inklusif.
Tahun ini, seluruh peserta tampil dalam format kelompok beranggotakan 5–7 orang, mengenakan kostum bertema etnik modern. Mereka menarikan koreografi karya Bathara Saverigadi Dewandoro, penari sekaligus koreografer muda yang dikenal luas lewat berbagai karya lintas disiplin.
Bathara menonjolkan detail gerakan tangan dari berbagai daerah di Indonesia, yang dikombinasikan dengan aransemen medley delapan lagu daerah hasil garapan Alffy Rev — di antaranya Sinanggar Tulo (Sumut), Kicir-Kicir (DKI), Cing Cangkeling (Jabar), Anging Mamiri (Sulsel), Rek Ayo Rek (Jatim), Indung-Indung (Kaltim), Si Patokaan (Sulut), dan Rasa Sayange (Maluku).
Perpaduan koreografi khas Nusantara dan musik modern menciptakan harmoni yang enerjik dan menggugah semangat kebangsaan.
Menari Serentak dan Seleksi Ketat di 11 Kota
Sesuai format nasional, seluruh peserta menari secara serentak dua kali pada pukul 13.00 WIB. Setelahnya, juri lapangan menyeleksi kelompok terbaik dari tiap zona untuk tampil di panggung utama dan bersaing memperebutkan total hadiah puluhan juta rupiah dari Indonesia Kaya.
Para juri tahun ini terdiri dari para maestro dan koreografer ternama, antara lain Rianto, Didik Nini Thowok, Eko Supriyanto, Gianti Giadi, Hartati, hingga Bathara Saverigadi Dewandoro sendiri.
Di Semarang, gelaran berlangsung meriah di The Park Mall, dengan Rosmala Sari Dewi sebagai juri utama. Setelah melalui penilaian ketat, berikut para pemenangnya:
• Juara 1: Silak Dance Crew – Rp 15.000.000
• Juara 2: Dancing Girls – Rp 12.500.000
• Juara 3: Swastika – Rp 10.000.000
Selain itu, kategori Kostum Favorit akan diumumkan secara nasional pada 21 Oktober 2025 melalui akun Instagram resmi @indonesia_kaya.
Gerakan Kolektif Budaya di Ruang Publik
Mengusung tema #MenariDiMall, Indonesia Menari 2025 bukan sekadar kompetisi, melainkan perayaan kebersamaan dan keberagaman. Dukungan datang dari berbagai pihak, termasuk Savoria, Wings Group Indonesia, Dermaster, dan Derma Express, yang turut mewujudkan penyelenggaraan acara lintas kota ini.
“Melalui #MenariDiMall, kita bukan hanya menampilkan tarian, tetapi merayakan keberagaman dengan bergerak bersama. Semoga Indonesia Menari terus menjadi inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang untuk melestarikan warisan Nusantara,” tutur Billy Gamaliel menutup. (*)
