in

APBD 2023 Harus Bisa Mengantisipasi Kondisi Ketidakpastian Global

BOYOLALI (jatengtoday.com) – Akibat perang Rusia melawan Ukraina, kondisi dunia diprediksi menghadapi resesi pada tahun 2023.

Indonesia ikut merasakan dampaknya, karena kebutuhan energi minyak masih bergantung dari luar negeri.

Meneruskan peringatan dari Presiden RI Ir Joko Widodo, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno pun menyampaikan kepada jajarannya agar penyusunan APBD 2023 nanti, harus bisa mengantisipasi kondisi ketidakpastian pada tahun depan.

“Bapak Presiden juga menyampaikan, justru kita di tahun 2023 itu tidak baik-baik saja. Inilah mungkin nanti di dalam sosialisasi ini bisa kita menyiapkan diri menghadapi kondisi tahun 2023. Karena kemarin juga ternyata kondisi perekonomian, kondisi perbankan di negara-negara yang selama ini kita anggap settled saja kolaps perbankannya. Tentu saja nanti berdampak ke negara-negara lain. Sehingga, nanti kami berharap bahwa kita,  APBD kita, juga bisa mengantisipasi kondisi ini,” papar Sekda Sumarno dalam kegiatan Sosialisasi Pedoman Penyusunan APBD Jateng tahun 2023 di Asrama Haji Danohudan, Kamis (06/10/2022).

Krisis pangan, lanjutnya, sudah melanda negara-negara di Eropa. Beruntung Indonesia masih bisa survive karena mampu memproduksi komoditas pangan di negeri sendiri.

Namun, untuk energi, menjadi beban berat karena baik energi minyak maupun gas, masih impor. Saat ini upaya pengalihan energi yang tengah dilakukan adalah menggunakan CNG (compressed natural gas) atau gas alam.

“Seperti yang baru dibangun Cirebon – Semarang itu adalah CNG, yang ini sebetulnya kita Indonesia cadangannya luar biasa. Cuma, distribusinya yang belum bisa. Tapi ini adalah bagian juga pengalihan energi yang kita harus import, (kemudian) menggunakan hasil di dalam negeri sendiri,” tuturnya.

Selain mempertimbangkan kondisi ketidakpastian global, Sekda juga mengingatkan sektor-sektor yang masih menjadi program prioritas Pemprov Jateng, dalam penyusunan APBD 2023 nanti.

Antara lain, percepatan pengurangan stunting, pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.

“Kami berharap nanti di sosialisasi ini bisa digali segala informasi, dan kami berharap ada nanti sinergitas antara APBD pemerintah kabupaten/ kota dengan provinsi, (mauun) antara pemerintah kabupaten/ kota dengan pemerintah kabupaten/ kota yang lain, itu bisa bersinergi, bagaimana kita bisa membangun dan mensejahterakan masyarakat se-Jateng secara umum. Inilah yang menjadi tantangan kita bersama,” tandasnya. (*)